Jumlah stasiun: 5 (Mekarsari, Cileungsi, Gunung Putri, Cimanggis, Harjamukti)
Jumlah kabin: 120 unit (kapasitas 20–25 penumpang per kabin)
Waktu headway: 2–3 menit
Total kapasitas: ±5.000 penumpang per jam (dua arah)
Dengan sistem otomatis penuh, kereta gantung ini akan beroperasi tanpa masinis, dikendalikan dari pusat kontrol digital.
Baca Juga: Feeder Masa Depan, Kereta Gantung Transportasi Atasi Kemacetan Jadi Penghubung LRT dan Moda Publik
4. Tantangan dan Antisipasi
Kemenhub menyoroti beberapa tantangan besar yang bisa memengaruhi timeline proyek:
-
Koordinasi lintas daerah — proyek melintasi dua wilayah administratif (Bogor & Depok).
-
Izin lingkungan dan tata ruang — terutama jika jalur melewati kawasan hijau Mekarsari.
-
Pendanaan investasi besar (Rp6,6 triliun) — membutuhkan minat investor jangka panjang.
-
Sinkronisasi sistem tiket & integrasi moda.
Namun, Kemenhub optimis karena proyek ini sudah masuk dalam kajian rencana transportasi jangka menengah nasional (RPJMN 2025–2029) dan memiliki dukungan lintas kementerian.
5. Harapan & Dampak Setelah Operasi
Ketika proyek ini resmi beroperasi pada 2028, sejumlah dampak positif diperkirakan akan terjadi:
-
Warga Cileungsi dan Mekarsari bisa sampai ke Stasiun LRT Harjamukti hanya dalam 20 menit.
-
Mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Cileungsi–Cimanggis hingga 30%.
Artikel Terkait
Kini Gigit Jari, Deretan Bukti Kerenya Ferry Irawan Sampai Bikin Venna Melinda 3 Bulan Pusing
Rute & Jalur Kereta Gantung Cileungsi – Harjamukti / Feeder LRT, Berpotensi Kurangi Kemacetan
Revolusi Transportasi! Teknologi UST di Jalur Gantung Cileungsi–Harjamukti Mengurangi Macet
Fantastis, Infografik skema pendanaan kereta gantung Cileungsi–Harjamukti dengan model KPBU bernilai Rp6,6 triliun
Kemenhub Bahas Kajian Teknis Feeder LRT Kereta Gantung Cileungsi–Harjamukti