Spesifikasi & Kelebihan Maung: Mobil Tangguh Buatan Anak Bangsa

BOGORINSIDER.com – Di balik keputusan tegas Presiden Prabowo Subianto yang mewajibkan para menteri naik mobil Maung, tersimpan kisah menarik tentang kendaraan buatan lokal ini.
Maung bukan sekadar mobil dinas, tapi simbol kebangkitan industri pertahanan dan teknologi Indonesia. Dari desainnya yang gagah hingga filosofi namanya yang berarti “harimau” semua mencerminkan semangat tangguh dan mandiri bangsa.

Maung pertama kali dikembangkan oleh PT Pindad (Persero) pada tahun 2020 sebagai kendaraan taktis militer.
Kendaraan ini dirancang untuk mobilitas tinggi di medan berat, mampu melintasi sungai dangkal, tanjakan curam, dan jalan berlumpur.

Namun sejak 2023, Pindad mulai mengembangkan versi sipil yang lebih nyaman dan elegan, menyesuaikan kebutuhan instansi pemerintahan dan sektor komersial.
Kini, setelah instruksi langsung dari Presiden, Maung resmi naik kelas menjadi mobil dinas menteri.

“Maung adalah lambang kemampuan kita. Kalau produk dalam negeri bisa dipakai pejabat tinggi, artinya kita sudah percaya pada kualitas sendiri,” ujar Dirut Pindad, Abraham Mose.

Meski berasal dari platform kendaraan militer, versi menteri Maung memiliki beberapa modifikasi.
Berikut beberapa spesifikasi utamanya:

• Mesin: Diesel 2.400 cc 4x4 Turbo Intercooler
• Tenaga: 136 hp dengan torsi maksimum 324 Nm
• Transmisi: Manual 6 percepatan
• Kapasitas Penumpang: 4 orang
• Fitur Khusus:
  • Sistem suspensi heavy-duty
  • Desain interior baru dengan pendingin ganda
  • Dashboard digital & sistem navigasi lokal
  • Bodi baja ringan anti karat
  • Tersedia dalam warna khas: Army Green, Hitam Matte, dan Abu Baja

Dari sisi tampilan, versi menteri lebih modern dan ergonomis dibanding varian militer tanpa kehilangan aura tangguh khas kendaraan lapangan.

Ada alasan mengapa Prabowo begitu percaya diri menjadikan Maung sebagai kendaraan dinas.
Selain sebagai produk dalam negeri, Maung juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara insinyur, teknisi, dan TNI dalam mengembangkan kendaraan taktis yang sesuai kebutuhan tropis Indonesia.

Menurut laporan, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) Maung sudah mencapai 70–80% artinya sebagian besar suku cadangnya dibuat di Indonesia.
Hal ini membuat biaya perawatan lebih murah dan rantai pasok lebih efisien.

“Maung itu tangguh, tapi juga elegan. Cocok untuk simbol pejabat yang bekerja di segala medan,” ujar pengamat otomotif Aris Kurniawan.

Baca Juga: Semua Menteri Wajib Naik Maung, Ini Alasan Tegas Prabowo!

Pemerintah telah menyiapkan anggaran pengadaan mobil Maung sebagai kendaraan dinas mulai tahun 2026.
PT Pindad sendiri menargetkan produksi 50 unit tahap pertama untuk kementerian dan lembaga negara.

Harga satu unit Maung versi sipil disebut-sebut berkisar antara Rp 650 juta – Rp 800 juta, tergantung spesifikasi.
Dibandingkan mobil dinas impor sebelumnya, biaya ini tergolong efisien dan punya efek pengganda untuk ekonomi nasional.

“Dulu kita impor mobil dinas dari Jepang atau Eropa. Sekarang uangnya berputar di dalam negeri. Itulah makna sebenarnya dari kemandirian ekonomi,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kebijakan “Wajib Maung” diprediksi memberi efek domino positif: