Dampak Ekonomi Positif dari Pembangunan Kereta Gantung di Cileungsi dengan Dana 6,6 Triiun

photo author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 15:20 WIB
Kereta gantung Cileungsi–Harjamukti siap dongkrak mobilitas dan ekonomi lokal Bogor Timur, kurangi macet, dan hidupkan UMKM sekitar.
Kereta gantung Cileungsi–Harjamukti siap dongkrak mobilitas dan ekonomi lokal Bogor Timur, kurangi macet, dan hidupkan UMKM sekitar.
  • Penyerapan tenaga kerja selama konstruksi dan operasional mencapai 2.500 orang.

  • Peningkatan kunjungan wisata ke Taman Buah Mekarsari, yang menjadi titik awal jalur.

  • Transportasi publik yang baik juga meningkatkan produktivitas warga.
    Waktu tempuh yang lebih singkat berarti lebih banyak waktu untuk bekerja, belajar, dan berinteraksi sosial.

    Baca Juga: Feeder Masa Depan, Kereta Gantung Transportasi Atasi Kemacetan Jadi Penghubung LRT dan Moda Publik

    3. Transformasi Ruang Perkotaan

    Proyek ini akan mengubah wajah kawasan Bogor Timur menjadi “transit city” — kota yang berkembang di sekitar simpul transportasi publik.
    Stasiun kereta gantung akan menjadi pusat aktivitas baru yang dikelilingi oleh perumahan, kantor, kafe, dan ruang publik.

    Kemenhub berencana mengintegrasikan proyek ini dengan konsep TOD (Transit Oriented Development) di sekitar Stasiun Harjamukti dan Mekarsari.
    Dengan konsep TOD, kawasan tersebut akan dirancang agar ramah pejalan kaki, memiliki area hijau, dan terhubung langsung dengan moda lain seperti bus feeder, angkot, dan park & ride.

    Contoh keberhasilan serupa bisa dilihat di BSD dan Cibubur yang tumbuh pesat setelah adanya integrasi transportasi dengan LRT dan tol.

    4. Dampak Lingkungan dan Keberlanjutan

    Kereta gantung memiliki jejak karbon yang jauh lebih kecil dibanding kendaraan darat.

    Sistem Unitsky String Transport (UST) yang akan digunakan memanfaatkan energi listrik dan sistem regeneratif, sehingga sebagian daya bisa dikembalikan ke jaringan saat pengereman.

    Selain ramah lingkungan, sistem ini:

    • Mengurangi polusi udara dan kebisingan di kawasan permukiman.

    • Tidak membutuhkan pembebasan lahan besar, karena jalurnya menggantung di udara.

    • Mempertahankan area hijau dan ruang terbuka publik di bawah lintasan.

    Artinya, pembangunan ini tidak mengorbankan lingkungan demi kemajuan, tapi justru menyeimbangkannya.

    5. Peningkatan Akses dan Pemerataan Mobilitas

    Proyek ini membuka akses yang selama ini terbatas bagi warga di pinggiran kota.
    Wilayah seperti Mekarsari, Cileungsi, dan Gunung Putri selama ini dikenal sulit dijangkau dengan transportasi publik massal.

    Halaman:
    Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
    di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

    Editor: Rosa Nilasari

    Tags

    Artikel Terkait

    Rekomendasi

    Terkini

    Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

    Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

    Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

    Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

    Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

    Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

    Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

    Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

    Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

    Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

    Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

    Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

    Terpopuler

    X