Karya yang Tak Pernah Lekang, Kisah Pencipta Buku Iqro yang Menginspirasi

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 17:23 WIB
kisah K.H As'ad Humam, seorang guru ngaji asal Yogyakarta yang membantu jutaan orang Indonesia dan luar negeri fasih membaca Al-Qur'an lewat buku Iqro ciptaannya (Foto : cnbcindonesia)
kisah K.H As'ad Humam, seorang guru ngaji asal Yogyakarta yang membantu jutaan orang Indonesia dan luar negeri fasih membaca Al-Qur'an lewat buku Iqro ciptaannya (Foto : cnbcindonesia)

BOGORINSIDER.com --Bagi jutaan anak di Indonesia, buku Iqro adalah sahabat pertama saat belajar membaca Al-Qur’an. Tapi tahukah kamu, siapa sosok kakek berkacamata di sampulnya?

Namanya KH. As’ad Humam, pria sederhana asal Kotagede, Yogyakarta. Beliau bukan ulama besar yang bergelar panjang, bukan pula profesor di kampus ternama. Hanya seorang lulusan madrasah tsanawiyah setingkat SMP.

Namun dari tangannya lahir karya monumental yang mengubah cara umat Islam belajar membaca Al-Qur’an.

Baca Juga: Kisah Perjalanan Aming, Dari Komedian Nyentrik ke Sosok Bijak dan Religius

Sejak muda, KH. As’ad hidup dengan penyakit pengapuran tulang belakang. Tubuhnya perlahan melemah, hingga tak lagi mampu berdiri lama. Tapi semangatnya tak pernah padam.

Ia berjualan perhiasan imitasi di Pasar Beringharjo sambil terus menuntut ilmu agama.

Di pasar itulah ia bertemu KH. Dahlan Salim Zarkasyi guru yang memperkenalkannya pada metode Qiroati.

Saat memberikan saran atas metode gurunya, KH. As’ad ditolak dengan halus. Namun penolakan itu justru menjadi titik awal lahirnya ide besar: menciptakan metode belajar Al-Qur’an yang lebih sederhana, cepat, dan mudah dipahami semua kalangan.

Baca Juga: Kisah Raffi Ahmad Hadiahkan Mobil Mewah 4 M untuk Irfan Hakim, Momen Haru di Usia 50 Tahun Sahabatnya

Bersama Tim Tadarus AMM (Angkatan Muda Masjid dan Mushola), KH. As’ad mulai menyusun sistem belajar baru.

Di tengah rasa sakit dan fisik yang kian lemah, ia tetap menulis, menguji, dan memperbaiki setiap jilid Iqro hingga sempurna.

Tahun demi tahun berlalu. Hasil kerja kerasnya akhirnya melahirkan Iqro, buku yang kini digunakan di hampir seluruh TPA di Indonesia, bahkan sampai Malaysia.

Baca Juga: Deretan Artis Tajir Rela Jadi Gelandangan Demi Konten, Tapi Malah Ditangkap Satpol PP

KH. As’ad Humam wafat pada 2 Februari 1996, di usia 63 tahun. Tapi jasad yang lemah itu meninggalkan warisan abadi buku kecil yang membuat jutaan anak bisa membaca Kalamullah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X