spill-news

Pandangan Dunia atas Pergantian Kepala Bapanas: Arah Baru Diplomasi Pangan Indonesia

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:12 WIB
Ilustrasi peta Asia Tenggara dengan simbol gandum dan grafik ekspor-impor mewakili arah baru diplomasi pangan Indonesia. (Foto/ Istimewa.)

Perubahan kepemimpinan di lembaga pangan bukan hanya terjadi di Indonesia.
Vietnam pada 2023 juga mengganti Kepala General Department of Food, dan Thailand melakukan restrukturisasi badan pangan nasional pada 2024.

Namun kedua negara itu tetap mempertahankan sistem data dan jaringan internasional yang sudah terbangun.
“Transisi yang baik bukan soal mengganti orang, tapi menjaga keberlanjutan sistem,” ujar Dr. Nguyen Thi Hoa, pakar pangan dari Vietnam National University.

Citra Indonesia di Mata Dunia

Meski ada kekhawatiran sementara, citra Indonesia di panggung global masih cukup positif.
Indonesia dianggap negara yang mampu menjaga pasokan pangan di tengah gejolak iklim dan geopolitik.

Data FAO menunjukkan, kontribusi Indonesia terhadap ketahanan pangan kawasan meningkat dari 17% pada 2022 menjadi 21% pada 2025.

Arief mungkin sudah tidak lagi memimpin, tetapi sistem yang dibangunnya terutama transparansi data dan efisiensi rantai pasok masih menjadi nilai jual dalam diplomasi pangan Indonesia.

Pergantian Arief Prasetyo Adi dari Bapanas tidak hanya menjadi isu domestik, tapi juga perhatian internasional.
Dunia menunggu apakah pemerintahan baru bisa menjaga reputasi Indonesia sebagai negara dengan sistem pangan digital yang progresif dan terbuka.

Dengan berbagai kerja sama baru yang ditawarkan Presiden Prabowo, Indonesia kini berada di persimpangan:
antara kemandirian pangan nasional dan keterlibatan dalam ekosistem pangan global.

Satu hal pasti dalam era geopolitik pangan yang rapuh, kepercayaan dunia bukan hanya dibangun lewat pidato, tetapi lewat data, konsistensi, dan komitmen jangka panjang.– Dunia menaruh perhatian pada langkah Indonesia mengganti Arief Prasetyo Adi dari jabatan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Media internasional seperti Reuters, Le Monde, dan Nikkei Asia menyoroti keputusan Presiden Prabowo Subianto ini, menilai bahwa pergantian pejabat pangan strategis di tengah gejolak harga global bisa berdampak terhadap stabilitas rantai pasok Asia Tenggara.

Namun di balik berita itu, muncul pertanyaan penting: bagaimana dunia memandang kebijakan pangan Indonesia setelah perubahan kepemimpinan?

 

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB