BOGORINSIDER.com – Rupiah dan pasar modal Indonesia goyah setelah Presiden Prabowo mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Purbaya Yudhi Sadewa pada awal September 2025.
Pergantian mendadak ini langsung memicu reaksi pasar. Investor khawatir terhadap arah kebijakan fiskal baru, terutama terkait defisit APBN dan program-program besar pemerintahan, seperti subsidi pangan serta pembangunan infrastruktur.
Sehari setelah reshuffle diumumkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lebih dari 2%, sementara rupiah melemah hingga menembus Rp16.200 per dolar AS. Bloomberg melaporkan bahwa para pelaku pasar menilai transisi ini terlalu cepat dan minim komunikasi, sehingga menimbulkan kepanikan di lantai bursa.
Baca Juga: Dampak Ekonomi Indonesia, IHSG Turun dan Rupiah Tertekan Pasca Sri Mulyani Lengser
Sri Mulyani selama ini dikenal tegas dalam menjaga disiplin fiskal. Dengan masuknya Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Kepala LPS, muncul pertanyaan besar: apakah ia akan tetap menjaga kehati-hatian fiskal atau justru lebih longgar untuk mendukung program populis pemerintah.
Ekonom dari beberapa lembaga keuangan global memperingatkan potensi peningkatan utang dan pelebaran defisit bila kebijakan baru terlalu ekspansif.
Purbaya dalam konferensi pers perdananya menegaskan bahwa “fiskal Indonesia tetap sehat dan program pembangunan tidak akan terganggu.” Ia juga berjanji akan menjaga kepercayaan pasar sambil memastikan program prioritas Presiden, seperti makan siang gratis untuk anak sekolah, tetap berjalan.
Data & Tren
- IHSG anjlok 2,3% di hari pertama usai reshuffle.
- Rupiah melemah sekitar 1,5% terhadap dolar AS.
- Investor asing mencatat net sell senilai Rp2,7 triliun dalam sehari.
Pelemahan rupiah dikhawatirkan berdampak pada inflasi impor, terutama bahan bakar dan pangan. Situasi ini berpotensi menekan daya beli masyarakat jika tidak segera diatasi.
Beberapa analis menilai, gejolak ini bisa mereda jika pemerintah segera menyampaikan peta jalan fiskal yang jelas. Bank Indonesia juga diminta siap melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menahan tekanan rupiah.
Situasi pergantian Menteri Keuangan kali ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap stabilitas kebijakan. Harapannya, komunikasi yang lebih transparan dari pemerintah bisa meredakan kepanikan investor dan mengembalikan kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia.***
Artikel Terkait
Drama Terbaru Pergantian Sri Mulyani, Sosok Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru
Dampak Pergantian Menkeu Investor Panik, Rupiah Melemah Pasca Pengangkatan Purbaya
Menkeu Baru Purbaya Jadi Sorotan Global, Media Asing Wanti-wanti Risiko Fiskal