Teddy Minahasa dihukum mati sebut menjadi polisi terkaya bukan karena menjual Narkoba jenis sabu tapi..

photo author
- Jumat, 14 April 2023 | 11:03 WIB
Teddy Minahasa sebut kekayaannya bukan dari jual sabu. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
Teddy Minahasa sebut kekayaannya bukan dari jual sabu. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Mantan Kapolda Sumbar dan Irjen Teddy Minahasa divonis mati karena mengedarkan narkoba jenis sabu.

Saat membacakan pengaduan, Teddy Minahasa mengaku menjadi korban dalam kasus ini.

Dia juga menjelaskan mengapa dia bisa mendapat julukan "polisi terkaya", menurut Laporan Direktorat Kekayaan Negara (LHKPN) 2022, menegaskan bahwa dia tidak menjual sabu sama sekali.

Baca Juga: Rafael Alun resmi menjadi tersangka hingga penahanannya diperpanjang demi mengumpulkan barang bukti

Bahkan, Teddy Minahasa frontal bertanya langsung kepada hakim buat apa dirinya menjual sabu hanya demi uang Rp 300 juta. Hal itu disampaikan dalam nota pembelaannya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (13/4/2023).

Berdasarkan pengakuannya, Teddy Minahasa buka-bukaan terkait kondisi ekonominya adalah cukup. Dengan kata lain, ia tidak lebih dan juga tidak kurang, serta bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Tertib lapor LHKPN, bantah jual sabu

Baca Juga: Tertawa nyeleneh hingga beri sindiran pedas Doddy Soedrajat diduga sentil Haji Faisal soal pencucian uang

Teddy merasa dirinya telah di-framing oleh media sehingga status 'polisi terkaya' versi LHKPN 2022 melekat ke dirinya. Namun, ia menjelaskan bahwa harta kekayaan yang dimilikinya sama sekali bukan bersumber dari hasil jual beli narkoba.

Teddy juga menilai bahwa LHKPN yang dilaporkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi bukti dirinya taat aturan. Selama menjadi polisi, ia selalu tertib administrasi dan melaporkan LHKPN setiap tahun.

Jenderal bintang dua ini pun melontarkan pertanyaan berani ke hakim, buat apa menjual sabu hanya demi uang Rp 300 juta. Pasalnya, ia merasa sudah membangun kariernya dengan penuh perjuangan hingga bisa menjabat sebagai Kapolda.

Karena itu, Teddy Minahasa menilai tidak masuk akal jika dirinya menghancurkan karier sebagai petinggi Polri dengan terlibat kasus peredaran narkoba.

“Mohon maaf, saya bukan mengutarakan suatu kesombongan. Namun untuk apa saya harus melakukan penyimpangan hukum seperti (kasus peredaran narkoba) hanya demi uang Rp 300 juta?" tanya Teddy.

"Saya sudah berdarah-darah dan berkeringat penuh perjuangan dalam meniti karier saya, masa saya rusak dengan menjual sabu, Yang Mulia?” lanjut Teddy.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X