Kuliner Pinggir Jalan, Rasa Juara Bintang Lima, Deretan 7 Street Food Legendaris di Puncak

5. Martabak Manis & Telur 78

Ingin camilan malam yang mengenyangkan? Martabak 78 di kawasan Megamendung bisa jadi pilihan.

Adonan martabak manisnya tebal dan empuk, dengan topping kekinian seperti Nutella, keju mozarella, hingga kacang wijen klasik.

Sementara martabak telurnya gurih, penuh daging, dan selalu dimasak segar di atas loyang besi panas.

6. Susu Jahe dan Wedang Ronde Khas Puncak

Malam tanpa minuman hangat di Puncak ibarat sate tanpa sambal.
Beberapa pedagang di dekat Taman Safari menjual susu jahe segar dan wedang ronde dalam wadah kaca besar.

Aromanya khas perpaduan jahe bakar dan gula merah cair.
Satu teguk saja langsung membuat tubuh terasa hangat dan nyaman, cocok untuk menutup petualangan kuliner malam.

Baca Juga: Cita Rasa yang Tak Lekang, Deretan Kuliner Legendaris Puncak Bogor dari Era 80-an

7. Tenda Seafood Pinggir Jalan Cisarua

Siapa bilang makan seafood harus mahal? Di jalur Cisarua banyak tenda-tenda sederhana yang menyajikan udang bakar, cumi saus padang, dan kepiting lada hitam.

Semua bahan segar dibakar langsung di tempat, dengan bumbu pedas gurih yang menggetarkan lidah.

Suasana makan di bawah langit malam terbuka, dengan suara arang berdesis, menambah cita rasa yang tak bisa ditiru restoran modern.

Tips Berburu Kuliner Malam di Puncak

1. Datang setelah pukul 19.00, saat para pedagang sudah buka semua.

2. Bawa uang tunai kecil, karena sebagian besar pedagang belum menerima pembayaran digital.

3. Gunakan jaket tebal dan sepatu tertutup, udara malam bisa turun hingga 15°C.

4. Hati-hati parkir di pinggir jalan utama, pastikan mobil aman dari lalu lintas.

5. Nikmati suasana perlahan, jangan buru-buru — malam di Puncak memang dibuat untuk dinikmati.