Masa Depan Family Office Indonesia dan Peran Generasi Muda

photo author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:00 WIB
“Ilustrasi generasi muda Indonesia berdiskusi di kantor modern dengan latar Bali — simbol masa depan Family Office nasional.” (Foto/ Istimewa.)
“Ilustrasi generasi muda Indonesia berdiskusi di kantor modern dengan latar Bali — simbol masa depan Family Office nasional.” (Foto/ Istimewa.)

BOGORINSIDER.com – Dunia keuangan sedang berubah cepat, dan Indonesia kini menjadi salah satu episentrum perubahan itu.
Setelah melewati serangkaian kebijakan dan forum internasional dari Golden Visa, Bali Wealth Summit, hingga Family Office Hub kini waktunya berbicara tentang hal yang paling penting: siapa yang akan melanjutkan semua ini?

Jawabannya jelas: generasi muda Indonesia.

Dari Investasi ke Inovasi

Family office dulunya hanya dianggap tempat “orang kaya menyimpan uang.”
Tapi di era baru, mereka berubah menjadi pusat inovasi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Generasi muda menginginkan uang yang punya makna bukan sekadar bertambah, tapi berdampak,” ujar Ray Dalio dalam Global Wealth Forum 2025.

Di Indonesia, tren ini terlihat dari munculnya startup berbasis keberlanjutan, investasi digital hijau, dan semangat kewirausahaan sosial di kalangan milenial dan Gen Z.

Family Office Sebagai Ekosistem Pembelajaran

Pemerintah melihat family office bukan hanya sebagai proyek investasi, tapi juga platform pembelajaran bagi talenta muda.

Lewat kolaborasi antara OJK, Kemenkeu, dan universitas, kini sudah ada beberapa inisiatif baru:

  • Program Magang Family Office Hub Bali, yang membuka kesempatan bagi mahasiswa finance, hukum, dan teknologi.
  • Beasiswa Wealth Management Fellowship kerja sama dengan Bank Indonesia dan lembaga internasional.
  • Inkubator Startup ESG Family Office Lab, untuk pengembangan bisnis sosial dan energi hijau.

“Family office bukan hanya urusan uang besar, tapi soal menumbuhkan profesional muda yang beretika,” ujar Sri Mulyani Indrawati.

Tantangan: Kesenjangan Pengetahuan

Meski peluang terbuka, banyak anak muda Indonesia masih asing dengan istilah “family office.”
Padahal, sektor ini bisa menyerap ribuan tenaga kerja berkompetensi tinggi dalam bidang:

  • Manajemen aset.
  • Teknologi keuangan (fintech & AI).
  • Hukum dan perpajakan internasional.
  • ESG & filantropi digital.

Masalahnya, kurangnya literasi keuangan global dan bahasa investasi internasional masih jadi hambatan utama.
Inilah sebabnya universitas dan pemerintah didorong untuk menghadirkan kurikulum yang lebih relevan.

Baca Juga: Dampak Positif Family Office: Bukan Hanya untuk Miliarder, Tapi Juga UMKM Lokal

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X