Sang penjual, yang kini berusia hampir 70 tahun, berkata dengan bangga,“Resepnya dari bapak saya, nggak ada yang diubah. Kalau bahan bagus dan niatnya jujur, rasa nggak akan bohong.”
Baca Juga: Pergantian Kepala Bapanas: Apa yang Berubah dan Apa yang Tetap Sama?
Daya Tarik Tersendiri
Banyak food vlogger sudah mencoba mencari lokasi ini, tapi tidak semua berhasil menemukan gangnya. Sebagian menyebutnya “Gang Soto Mie Tua”, sebagian lagi menyebut “Soto Mie Gang Sempit”.
Itulah daya tariknya: rasa penasaran jadi bagian dari pengalaman kuliner ini.
Beberapa pengunjung bahkan menyebut rasanya lebih otentik daripada soto mie di restoran besar, karena kuahnya masih dimasak di panci logam hitam yang sama sejak puluhan tahun lalu.
Tips Berburu Soto Mie Lawas Ini
-
Datang lebih pagi (sebelum jam 11.00) — stok cepat habis, terutama di akhir pekan.
-
Gunakan motor atau jalan kaki — gangnya sempit, mobil tidak bisa masuk.
-
Siapkan uang tunai kecil — warung ini tidak menerima pembayaran digital.
-
Ajak teman lokal — lebih mudah menemukan lokasi tepatnya lewat warga sekitar Suryakencana.
-
Nikmati suasana apa adanya — meja kayu, suara penggorengan, dan obrolan santai pelanggan menjadi bagian dari pengalaman.
Artikel Terkait
Prabowo Ganti Kepala Bapanas: Apa yang Terjadi pada Arief Prasetyo Adi?
Menakar Ulang Ketahanan Pangan Nasional: Jejak Arief Prasetyo Adi di Bapanas
Arief Prasetyo Adi: Dari Dunia Korporasi ke Kursi Kepala Bapanas
Pergantian Arief Prasetyo Adi: Isyarat Politik di Balik Kursi Bapanas
Apakah Indonesia Aman dari Krisis Pangan? Ini Data Lengkap Setelah Arief Prasetyo Adi Dicopot