BOGORINSIDER.com --Seorang buruh jahit harian di Pekalongan, Jawa Tengah, mendadak menjadi sorotan setelah didatangi petugas pajak yang meminta klarifikasi atas transaksi senilai Rp2,9 miliar.
Padahal, pria bernama Ismanto itu mengaku hanya bekerja menjahit pakaian dengan penghasilan pas-pasan.
Peristiwa ini terjadi di rumah Ismanto yang berlokasi di kawasan Coprayan, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga: Banjir kritik dan boros anggaran miliaran, Ini fakta-fakta film 'Merah Putih: One For All
Kepada wartawan, Sabtu (9/8/2025), Ismanto menceritakan bahwa petugas dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan datang ke rumahnya dan menyerahkan surat resmi.
"Petugas datang hari Rabu jam 3 sore, kasih surat. Isinya soal transaksi pembelian kain Rp2,9 miliar. Saya kaget banget. Saya ini cuma buruh jahit, mana mungkin pegang uang segitu,” ujar Ismanto.
Ismanto menyebutkan, selama ini ia dan istrinya hanya mengandalkan penghasilan dari menjahit pakaian yang dikirim oleh juragan.
Baca Juga: Pemkab Bogor Gelar Semarak HUT RI di 40 Kecamatan, Hadirkan Layanan Publik Dekat Warga
Bahkan, ia mengaku belum pernah sekalipun memegang uang hingga puluhan juta rupiah, apalagi miliaran.
“Selama ini saya nggak pernah pinjamkan KTP, nggak ikut pinjol juga. Saya curiga ada yang pakai data saya tanpa izin,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala KPP Pratama Pekalongan, Subandi, membenarkan bahwa surat yang diterima Ismanto merupakan dokumen resmi.
Ia menjelaskan bahwa kunjungan petugas pajak dilakukan untuk klarifikasi, bukan pemeriksaan pajak.
“Betul, surat itu resmi dan petugas kami datang dengan surat tugas. Tujuannya hanya klarifikasi, karena dalam sistem kami terdeteksi ada transaksi atas nama yang bersangkutan senilai Rp2,9 miliar. Itu nilai transaksi, bukan nilai pajaknya,” jelas Subandi.
Artikel Terkait
Review Film Budi Pekerti (2023): Kritik Sosial di Era Media Sosial
Produksi Rp6,7 miliar, film animasi merah putih berjudul "One For All" diduga gunakan aset 3D berbayar
Bupati Bogor Dorong Sinergi Toko Modern dan UMKM untuk Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan
Pemkab Bogor Dorong Penguatan Adat dan Budaya di Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia
Film Rp6,7 miliar tuai kontroversi, rumah produksi Perfiki Kreasindo jadi tanda tanya publik