Banjir kritik dan boros anggaran miliaran, Ini fakta-fakta film 'Merah Putih: One For All

photo author
- Senin, 11 Agustus 2025 | 10:45 WIB
Film Animasi Merah Putih One For All
Film Animasi Merah Putih One For All

BOGORINSIDER.com --Film animasi Indonesia Merah Putih: One For All tengah menjadi sorotan tajam di media sosial.

Alih-alih mendapat sambutan positif jelang penayangannya pada 14 Agustus 2025, film yang digarap untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80 ini justru menuai kritik tajam dari warganet.

Diproduksi oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo, film ini awalnya digadang-gadang menjadi karya nasionalis yang menyatukan keberagaman budaya Indonesia.

Namun, perhatian publik beralih pada kualitas visualnya yang dinilai mengecewakan, apalagi setelah terungkap bahwa film ini diproduksi dengan anggaran mencapai Rp6,8 miliar.

Baca Juga: Pemkab Bogor Gelar Semarak HUT RI di 40 Kecamatan, Hadirkan Layanan Publik Dekat Warga

Berikut lima poin utama yang memicu kontroversi seputar film Merah Putih: One For All, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (10/8/2025):

1. Cerita Tentang 8 Anak dari Berbagai Budaya

Viralnya film ini mengisahkan delapan anak dari latar belakang budaya berbeda dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Makassar, Manado, Jawa Tengah, hingga etnis Tionghoa. Mereka bersatu dalam misi menyelamatkan bendera merah putih yang hilang tiga hari sebelum upacara Hari Kemerdekaan.

Namun, fakta bahwa proses produksi baru dimulai pada Juni 2025 membuat publik bertanya-tanya tentang kesiapan dan kecepatan pengerjaannya.

2. Dana Produksi Fantastis: Rp6,8 Miliar

Baca Juga: Ingin Segera Terselesaikan, Bupati Bogor Dorong Sinergi Lintas Daerah untuk Atasi Permasalahan Sampah

Salah satu faktor utama yang memicu kontroversi adalah besarnya dana yang dikucurkan. Dengan anggaran mencapai Rp6,8 miliar, banyak pihak menilai hasil akhirnya tidak mencerminkan besarnya biaya tersebut.

Perbandingan pun bermunculan antara Merah Putih: One For All dan film animasi lokal maupun internasional dengan anggaran serupa yang dinilai lebih unggul dalam kualitas produksi.

3. Gelombang Kritik di Media Sosial

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X