BOGORINSIDER.com --Film animasi Indonesia Merah Putih: One For All tengah menjadi sorotan tajam di media sosial.
Alih-alih mendapat sambutan positif jelang penayangannya pada 14 Agustus 2025, film yang digarap untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI ke-80 ini justru menuai kritik tajam dari warganet.
Diproduksi oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo, film ini awalnya digadang-gadang menjadi karya nasionalis yang menyatukan keberagaman budaya Indonesia.
Namun, perhatian publik beralih pada kualitas visualnya yang dinilai mengecewakan, apalagi setelah terungkap bahwa film ini diproduksi dengan anggaran mencapai Rp6,8 miliar.
Baca Juga: Pemkab Bogor Gelar Semarak HUT RI di 40 Kecamatan, Hadirkan Layanan Publik Dekat Warga
Berikut lima poin utama yang memicu kontroversi seputar film Merah Putih: One For All, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (10/8/2025):
1. Cerita Tentang 8 Anak dari Berbagai Budaya
Viralnya film ini mengisahkan delapan anak dari latar belakang budaya berbeda dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Makassar, Manado, Jawa Tengah, hingga etnis Tionghoa. Mereka bersatu dalam misi menyelamatkan bendera merah putih yang hilang tiga hari sebelum upacara Hari Kemerdekaan.
Namun, fakta bahwa proses produksi baru dimulai pada Juni 2025 membuat publik bertanya-tanya tentang kesiapan dan kecepatan pengerjaannya.
2. Dana Produksi Fantastis: Rp6,8 Miliar
Salah satu faktor utama yang memicu kontroversi adalah besarnya dana yang dikucurkan. Dengan anggaran mencapai Rp6,8 miliar, banyak pihak menilai hasil akhirnya tidak mencerminkan besarnya biaya tersebut.
Perbandingan pun bermunculan antara Merah Putih: One For All dan film animasi lokal maupun internasional dengan anggaran serupa yang dinilai lebih unggul dalam kualitas produksi.
3. Gelombang Kritik di Media Sosial
Artikel Terkait
Review Film SUPERMAN (2025): DCU Bangkit dengan Sentuhan Baru
Review Film Budi Pekerti (2023): Kritik Sosial di Era Media Sosial
Produksi Rp6,7 miliar, film animasi merah putih berjudul "One For All" diduga gunakan aset 3D berbayar
Bupati Bogor Dorong Sinergi Toko Modern dan UMKM untuk Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan
Pemkab Bogor Dorong Penguatan Adat dan Budaya di Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia