BOGORINSIDER.com --Koalisi Indonesia Maju (KIM) secara resmi mengumumkan bahwa mereka tidak akan mendukung putra bungsu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Kaesang Pangarep, dalam Pilkada Jawa Tengah 2024.
Keputusan ini disampaikan oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Alih-alih mencalonkan Kaesang, KIM telah sepakat untuk mengusung pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah.
"Keputusan untuk mencalonkan Pak Luthfi dan Gus Yasin sudah kami putuskan sejak lebih dari seminggu yang lalu," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Jakarta pada Jumat, 23 Agustus 2024, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Ia juga menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak dipengaruhi oleh putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Juga: Kronologi DPR RI batal ketok palu dan tunduk ke Mahkmah Konstitusi UU Pilkada
Dasco menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebelum adanya putusan JR MK. "Kami sudah berembuk dan sepakat untuk memasangkan Pak Luthfi dengan Gus Yasin di Jawa Tengah," tambahnya.
Sementara itu, Kaesang Pangarep sendiri telah mempersiapkan berbagai persyaratan administratif untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah.
Ia telah mengajukan beberapa surat keterangan (SK) yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menjadi terdakwa, tidak sedang dicabut hak pilihnya, serta tidak memiliki tanggungan utang.
Baca Juga: Warga unjuk rasa mempertanyakan Puan Maharani ketua DPR RI yang tidak terlihat batang hidungnya
Namun, Presiden Jokowi memilih untuk tidak banyak berkomentar terkait rencana pencalonan putranya tersebut.
Ketika diminta tanggapan, Jokowi hanya mengarahkan wartawan untuk menanyakan langsung kepada Kaesang yang juga Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Tanyakan ke Ketua PSI (Kaesang Pangarep) ya," ujar Jokowi saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun PAN ke-26 dan Kongres ke-6 PAN di Grand Ballroom Kempinski, pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Rencana pencalonan Kaesang ini juga terkait dengan aksi demonstrasi yang marak belakangan ini.
Putusan MK yang mengatur syarat pencalonan Pilkada 2024 dianggap menghalangi Kaesang untuk maju.