Saat Umar menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan kemudian Wakil Presiden RI, Karlinah semakin aktif dalam kegiatan sosial.
Ia mendirikan dan membina Yayasan Pantara, organisasi yang fokus pada bantuan pendidikan untuk anak-anak prajurit TNI dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Program-program yayasan itu sederhana, tetapi berdampak nyata:
- Menyediakan beasiswa pendidikan dasar dan menengah,
- Menyalurkan buku dan perlengkapan sekolah,
- Mengadakan pelatihan keterampilan untuk ibu rumah tangga prajurit,
- Serta membantu pembangunan fasilitas kesehatan sederhana di lingkungan asrama TNI.
Karlinah percaya bahwa kesejahteraan prajurit tidak hanya ditentukan oleh gaji atau pangkat, tetapi juga oleh akses pendidikan dan kesehatan keluarga mereka.
“Kalau anak prajurit bisa sekolah dengan layak, mereka akan tumbuh jadi warga negara yang kuat,” ucapnya dalam salah satu pidatonya tahun 1986 di acara Hari Keluarga TNI.
Baca Juga: Sosok Umar Wirahadikusumah, Wapres yang Bersih dan Tegas
Sederhana dan Rendah Hati
Meski berstatus sebagai istri Wakil Presiden, Karlinah tidak pernah hidup berlebihan.
Ia menolak pengawalan berlebihan, lebih memilih menyetir sendiri jika pergi ke acara yayasan di Jakarta Selatan.
Di rumahnya di Menteng, ia sering memasak untuk anak-anak panti asuhan yang rutin datang setiap akhir pekan.
Ia menyapa mereka dengan lembut, tanpa jarak. “Anak-anak harus merasa dicintai, bukan dikasihani,” katanya.
Kepeduliannya meluas hingga ke bidang kesehatan masyarakat.
Ia turut mendukung program imunisasi nasional, serta terlibat aktif dalam kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dharma Wanita Persatuan.
Filosofi Hidup: “Memberi Tanpa Harus Dikenal”
Salah satu kalimat yang paling sering ia ucapkan kepada para pengurus yayasan adalah:
“Kalau berbuat baik, jangan tunggu difoto. Karena Tuhan mencatat lebih baik dari kamera mana pun.”
Kalimat sederhana ini menjadi semacam pedoman moral bagi banyak orang yang bekerja dengannya.
Ia tidak pernah mencari penghargaan, dan bahkan menolak beberapa kali ketika diminta menerima tanda jasa.
“Biar nama yayasan yang dikenal, bukan nama saya,” katanya merendah.
Sikapnya yang tenang dan bijak membuat banyak kalangan menilai bahwa keberhasilan Umar dalam menjaga integritas selama menjabat tak lepas dari peran moral Karlinah di rumah tangga.
Artikel Terkait
Berita Duka: Istri Umar Wirahadikusumah Wafat di Usia 95 Tahun
Kisah Cinta Umar Wirahadikusumah & Karlinah, Setia Hingga Akhir Hayat
Sosok Umar Wirahadikusumah, Wapres yang Bersih dan Tegas