Sosok Umar Wirahadikusumah, Wapres yang Bersih dan Tegas

photo author
- Senin, 6 Oktober 2025 | 18:21 WIB
Umar Wirahadikusumah saat menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1983–1988. Dikenal jujur, sederhana, dan disiplin di tengah arus kekuasaan era Orde Baru. (Foto/ Wikipedia)
Umar Wirahadikusumah saat menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1983–1988. Dikenal jujur, sederhana, dan disiplin di tengah arus kekuasaan era Orde Baru. (Foto/ Wikipedia)

BOGORINSIDER.com – Di tengah gemerlap kekuasaan Orde Baru, ada satu sosok yang tetap berdiri tegak dengan kesederhanaannya.
Nama itu adalah Umar Wirahadikusumah, Wakil Presiden Republik Indonesia ke-4 (1983–1988), yang dikenal karena kejujuran dan ketegasannya di saat banyak pejabat tergoda oleh gemerlap jabatan.

Baginya, kekuasaan bukan tempat untuk memperkaya diri, tetapi sarana untuk melayani rakyat.
Dan mungkin, justru karena sikapnya yang terlalu lurus itulah, ia jarang disorot tetapi selalu dikenang.

Dari Tentara ke Wakil Presiden

Umar Wirahadikusumah lahir pada 10 Oktober 1924 di Situraja, Sumedang, Jawa Barat.
Ia bergabung dalam dunia militer sejak muda, berjuang melawan penjajahan, dan kemudian tumbuh menjadi perwira tangguh di tubuh TNI.

Karier militernya gemilang:

  • Komandan Brigade Siliwangi (1949–1957)
  • Panglima Kodam V/Jaya (1965)
  • Panglima Kostrad (1965–1967)
  • Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) (1969–1973)

Namun di balik deretan jabatan itu, Umar bukan tipe jenderal yang haus kekuasaan.
Ia dikenal disiplin, tidak banyak bicara, dan sangat menghormati hierarki.
“Kalau Pak Umar bilang ‘ya’, maka itu berarti selesai,” kata salah satu mantan ajudannya mengenang.

Dipercaya Menjadi Ketua BPK

Setelah pensiun dari militer, Umar dipercaya menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 1973.
Jabatan ini menjadi babak penting yang menegaskan karakter jujur dan bersihnya.

Sebagai Ketua BPK, Umar dikenal keras terhadap praktik penyimpangan anggaran.
Ia tidak segan mengingatkan pejabat kementerian yang “main-main” dengan laporan keuangan.

Bahkan beberapa kali, laporan audit yang ia keluarkan membuat beberapa pejabat tinggi “gerah”.

“Pak Umar tidak bisa diajak kompromi dalam urusan keuangan negara,” ujar seorang mantan auditor senior BPK kepada Sewaktu.id.
“Beliau bilang, uang negara bukan milik siapa pun itu amanah rakyat.”

Keberanian itu membuat Soeharto menaruh kepercayaan padanya.
Pada tahun 1983, Umar Wirahadikusumah diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia menggantikan Adam Malik.

Baca Juga: Berita Duka: Istri Umar Wirahadikusumah Wafat di Usia 95 Tahun

Menjadi Wapres di Era Soeharto

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X