Trauma Pemain Sirkus OCI Masih Membekas hingga tagih minta tanggung jawab ke Taman Safari Indonesia

photo author
- Selasa, 22 April 2025 | 09:25 WIB
Eks pemain OCI minta tanggung jawab ke TSI (YouTube.com / Deddy Corbuzier)
Eks pemain OCI minta tanggung jawab ke TSI (YouTube.com / Deddy Corbuzier)

BOGORINSIDER.com --Luka batin para mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang diduga mengalami penyiksaan saat bekerja di Taman Safari Indonesia (TSI) masih belum pulih sepenuhnya.

Kuasa hukum mereka, Heppy Sebayang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada keluarga besar pendiri TSI sebagai bentuk upaya penyelesaian kasus ini secara kekeluargaan.

Langkah ini, menurut Heppy, merupakan opsi terakhir setelah pendiri OCI, Hadi Manansang, meninggal dunia.

Baca Juga: Komnas HAM sebut 3 kali mendapat pengaduan terkait kasus pelanggaran eksploitasi Taman Safari Indonesia

Hal ini membuat jalur komunikasi langsung dengan pihak yang dianggap bertanggung jawab menjadi tertutup. "Seingat kami, kami pernah menyurati keluarga besar Pak Hadi Manansang. Mengapa kepada mereka? Karena kami memahami Pak Hadi sudah wafat," ujar Heppy dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Heppy menegaskan bahwa upaya ini bukan semata untuk mencari keadilan hukum, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan penyelesaian secara manusiawi atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dialami oleh para mantan pemain sirkus OCI.

Heppy menjelaskan bahwa surat tersebut secara spesifik dialamatkan kepada tiga putra Hadi Manansang, yakni Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampouw.

Meskipun menyadari bahwa tanggung jawab hukum formal berada di pundak OCI, bukan TSI, namun ketiadaan tokoh sentral OCI membuat pihak mantan pemain sirkus berupaya mencari solusi melalui pendekatan keluarga besar Taman Safari Indonesia.

"Saya paham ini bukan sepenuhnya tanggung jawab TSI. Namun, karena Pak Hadi sudah almarhum, kami merasa perlu menyampaikan hal ini kepada keluarga beliau," ujarnya, menyoroti kasus dugaan pemain sirkus yang teraniaya.

Baca Juga: Sosok Frans Manansang pendiri Taman Safari yang diduga lakukan eksploitasi dan pelanggaran HAM

Dalam surat tersebut, luka lama para eks pemain sirkus OCI kembali diungkit. Mereka menyinggung temuan pelanggaran HAM yang pernah diungkapkan oleh Komnas HAM, serta belum adanya tindakan nyata atas rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk para korban dugaan eksploitasi.

"Komnas HAM telah menyebutkan adanya pelanggaran HAM dalam kasus ini. Bentuk pelanggarannya dan rekomendasinya sudah jelas, namun hingga hari ini, belum kami lihat adanya pelaksanaan nyata atas rekomendasi tersebut," tegasnya, merujuk pada penderitaan pemain sirkus oci disiksa.

Atas dasar ketidakjelasan penyelesaian inilah, permohonan untuk bertemu langsung dengan keluarga besar pendiri TSI diajukan. Harapannya, kasus ini dapat dibahas secara kekeluargaan dan menemukan titik terang.

"Kami berharap bisa berdialog langsung dan menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik," tuturnya penuh harap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X