BOGORINSIDER.com --Dalam gelaran International Conference bertema "The Struggle for an Alternative Future: Navigating Global Challenges and Reimagining Societies", R.
Marpu Muhidin Ilyas, pengasuh Pesantren Al-Muhajirin Pusat Purwakarta, meraih dua penghargaan prestisius dari Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (Perma Pendis) Indonesia.
R. Marpu Muhidin Ilyas dianugerahi penghargaan sebagai Pemimpin Pendidikan Trabsformasional dan Penulis Buku Produktif, mengakui kontribusinya yang signifikan dalam dunia literasi pendidikan Islam.
Baca Juga: Sampai ikut turun tangan Kementerian PPPA pantau kasus perdagangan 66 bayi di Yogyakarta
Penghargaan ini menegaskan peran pentingnya dalam menyebarluaskan pemikiran-pemikiran transformatif melalui karya-karyanya.
"Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasi beliau dalam mengembangkan pendidikan Islam," ujar Prof. Dr. H Badrudin, M.Ag., CIIQA, CEAM, Ketua Perma Pendis Indonesia.
Sebagai tokoh pendidikan progresif, R. Marpu Muhidin Ilyas telah melakukan berbagai transformasi di Pesantren Al-Muhajirin Pusat Purwakarta.
Perubahan signifikan terlihat dalam aspek kurikulum, metodologi pengajaran, dan pengembangan pemikiran Islam kontemporer.
Baca Juga: Dua bidan di Yogyakarta terjerat kasus penjualan bayi, ternyata tidak miliki surat izin praktik
"Beliau berhasil mengintegrasikan nilai-nilai tradisional pesantren dengan tuntutan pendidikan modern, menciptakan model pendidikan yang adaptif dan inovatif," tambah salah seorang pengamat pendidikan yang hadir dalam acara tersebut.
Selain kiprahnya di dunia pendidikan praktis, R. Marpu Muhidin Ilyas juga dikenal sebagai penulis produktif.
Berbagai buku karyanya menjadi media utama dalam menyebarluaskan gagasan-gagasan transformatif tentang pendidikan Islam dan pengembangan pesantren.
Baca Juga: Modus untuk biaya adopsi, dua bidan di Yogyakarta jual satu bayi dengan harga puluhan juta
"Melalui karya-karyanya, beliau tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga menginspirasi banyak praktisi pendidikan untuk terus berinovasi," ungkap seorang peserta konferensi.
Artikel Terkait
Mantra rayuan Agus Buntung bikin korbannya klepek-klepek hingga lakukan pelecehan
Mahasiswa dokter koas dipukul, intip harta kekayaan yang dimiliki ayah pelaku penganiayaan Unsri
Festival 12.12 Fikom 2024: Kemeriahan Kolaborasi Perdana
Miris dua bidan di Jogja terbongkar membuka bisnis jual puluhan bayi sejak 2010
Fakta mengejutkan yang terungkap dari kasus perdagangan bayi dilakukan dua bidan di Yogyakarta