Kol Goreng Ternyata Berisiko! Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Lemak dan Potensi Kanker

photo author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 16:23 WIB
Bahaya Kol Goreng
Bahaya Kol Goreng

BOGORINSIDER.com - Kol goreng, atau kubis yang digoreng hingga garing, memang sering dijadikan pelengkap makanan yang lezat dan menggugah selera, terutama dalam sajian seperti ayam goreng dan pecel lele.

Namun di balik rasanya yang gurih, kol goreng ternyata menyimpan potensi bahaya bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan terlalu sering.

Pakar gizi mengingatkan bahwa kol, ketika digoreng dengan suhu tinggi, mengalami perubahan kimia yang tidak baik bagi tubuh.

Proses penggorengan pada suhu tinggi dapat membentuk senyawa berbahaya seperti akrilamida, yaitu zat kimia yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker).

Akrilamida terbentuk saat makanan yang mengandung karbohidrat, seperti kol, dimasak pada suhu tinggi, baik dengan cara digoreng, dipanggang, atau dibakar.

Selain itu, kol goreng juga menyerap minyak dalam jumlah besar, sehingga kandungan lemaknya menjadi tinggi. Hal ini tentu berdampak pada peningkatan kadar lemak jenuh dan kalori yang masuk ke tubuh.

Jika dikonsumsi terlalu sering, kol goreng bisa berkontribusi pada risiko peningkatan kolesterol, obesitas, hingga penyakit jantung.

Ahli gizi IPB juga menekankan bahwa konsumsi sayuran sebaiknya dilakukan dalam bentuk yang lebih alami, seperti direbus, dikukus, atau ditumis ringan dengan sedikit minyak.

Sayuran yang dimasak dengan metode sehat akan tetap mempertahankan kandungan vitamin, mineral, dan serat yang bermanfaat bagi tubuh.

Tak hanya itu, kebiasaan makan kol goreng juga kerap tidak diimbangi dengan konsumsi sayuran segar lainnya.

Ini menjadi masalah karena masyarakat cenderung merasa sudah "cukup sayur" padahal yang dikonsumsi justru sayur yang kandungan gizinya sudah rusak akibat proses memasak ekstrem.

Meski belum tentu langsung menimbulkan penyakit setelah satu atau dua kali makan, konsumsi kol goreng dalam jangka panjang dapat memberikan efek kumulatif franken pada tubuh.

Terutama jika diiringi pola makan tidak seimbang dan minim aktivitas fisik.

Kesimpulan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kenapa Sering Laper Tengah Malam?

Rabu, 17 September 2025 | 21:20 WIB

Cedera Mata Akibat Padel Risiko paling Diremehkan

Rabu, 17 September 2025 | 21:13 WIB

Ganti 4 Minuman ini Agar Ginjal Tetap Sehat

Rabu, 17 September 2025 | 20:53 WIB

Waspada, Tiba-tiba Memar tanpa Benturan

Rabu, 17 September 2025 | 20:46 WIB

Perlukah Rambut Dicukur Habis? Ini Penjelasan Dokter !

Rabu, 17 September 2025 | 20:36 WIB

Rambut Rontok dan Kering Atasi dari Rumah

Selasa, 16 September 2025 | 20:50 WIB

Khasiat Jahe Merah dan Lemon untuk Tubuh

Selasa, 16 September 2025 | 20:37 WIB

Terpopuler

X