BOGORINSIDER.com --SMPN 9 Kota Bogor sedang menghadapi lonjakan pendaftar pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.
Situasi ini telah terjadi secara konsisten sejak tahap pertama hingga tahap kedua, yaitu jalur zonasi, pada hari Selasa (4/7/2023).
Muhammad Hidayat, Kepala SMPN 9 Kota Bogor, mengungkapkan bahwa pada hari kedua pembukaan pendaftaran melalui jalur zonasi, sudah tercatat 312 orang yang mendaftar. Padahal, kuota jalur zonasi di sekolah ini hanya memiliki 158 kursi.
Baca Juga: Maraknya kecurangan PPDB SMA jalur zonasi Kota Bogor, banyak ditemukan mengubah Kartu Keluarga (KK)
Meskipun melebihi kuota yang tersedia, pendaftaran akan tetap dibuka hingga hari Kamis (6/7/2023). Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, Hidayat memperkirakan jumlah pendaftar akan terus meningkat bahkan mencapai 700 orang.
Menurutnya, banyaknya pendaftar ke sekolah ini disebabkan oleh minimnya jumlah sekolah negeri di Bogor Selatan. Hal ini berbanding terbalik dengan banyaknya lulusan SD.
"Saya melihat bahwa ada banyak lulusan SD di Bogor Selatan, sedangkan SMP yang berada di tengah-tengah adalah SMP 9, sehingga menjadi pilihan banyak orang. Mereka berasal dari wilayah Lawang Gintung, Tajur, BNR, Cikaret, bahkan Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan wilayah ini," jelasnya saat diwawancarai oleh Radar Bogor pada hari Selasa (4/7/2023).
Pihak sekolah mencatat bahwa jumlah pendaftar dari wilayah Kabupaten Bogor mencapai 30-40 persen dari kuota keseluruhan, atau sekitar 60 orang. Sementara itu, kuota yang tersedia hanya 16 kursi.
Kondisi ini juga membuat sekolah menghadapi kesulitan dalam melakukan verifikasi. Banyaknya pendaftar bahkan menyebabkan proses verifikasi terkadang berlangsung hingga larut malam.
"Prosesnya bisa berlangsung hingga pukul 11 malam. Hal ini terjadi secara rutin dan biasa. Kami juga terbatas oleh petunjuk teknis yang hanya memperbolehkan kehadiran 12 anggota panitia," jelasnya.
Baca Juga: Masyarakat keluhkan kecurangan PPDB terutama di SMA Negeri Bogor, Kepala KCD II akhirnya buka sura
Pihak sekolah juga terkadang mesti berhadapan dengan kesalahan dan kekurangan dalam proses pendaftaran yang membuat pendaftar tidak bisa terverifikasi. Akhirnya mereka harus menghubungi pihak orang tua untuk menambah dan memperbaiki kesalahan.
Di tahap sebelumnya, SMPN 9 mencatat ada 281 pendaftar di jalur afirmasi, 42 orang di jalur perpindahan tugas orang tua, dan 146 orang di jalur prestasi akademik, non akademik, dan nilai rapor.