Sejak itu, muncul lonjakan pembentukan family office di seluruh dunia:
- AS: lebih dari 4.000 family office aktif.
- Eropa: sekitar 2.000 entitas.
- Asia (terutama Singapura & Hong Kong): lebih dari 1.600 family office pada 2025.
Indonesia kini mulai mengikuti tren ini, terutama setelah pemerintah menggagas Bali sebagai pusat family office global.
Baca Juga: Golden Visa Family Office: Strategi Baru Tarik Investasi Triliunan ke Bali
Mengapa Family Office Lebih Menarik
Beberapa alasan mengapa para miliarder beralih ke family office:
- Kendali Penuh atas Aset
Semua keputusan investasi bisa diatur sesuai strategi keluarga. - Privasi Total
Tidak ada kewajiban publik seperti laporan bank atau audit eksternal yang terbuka. - Biaya Lebih Efisien dalam Skala Besar
Untuk aset di atas USD 100 juta, biaya pengelolaan family office bisa lebih hemat dibanding private bank. - Fokus Jangka Panjang dan Warisan
Family office dibangun bukan untuk 5 tahun, tapi untuk 50 tahun ke depan. - Investasi Bernilai Sosial (ESG & Philanthropy)
Banyak keluarga kini mengalokasikan aset mereka ke proyek sosial dan lingkungan.
Dampak Tren Ini ke Indonesia
Kehadiran family office hub di Indonesia berpotensi membawa:
- Transfer keahlian dari wealth manager global ke profesional lokal.
- Percepatan regulasi keuangan modern.
- Kolaborasi dengan sektor perbankan nasional.
Namun, bukan berarti private bank akan tersingkir.
Sebaliknya, mereka bisa bertransformasi menjadi mitra strategis bagi family office, menyediakan produk keuangan, riset, dan eksekusi transaksi.
“Family office tidak menggantikan bank mereka bekerja berdampingan,” ujar analis dari PwC Indonesia.
Regulasi: OJK dan Kemenkeu Siapkan Sinergi
Agar sistem ini berjalan aman, OJK bersama Kementerian Keuangan sedang menyiapkan regulasi lintas sektor.
Fokusnya pada:
- Standarisasi transparansi aset.
- Kepatuhan pajak internasional.
- Perlindungan hukum bagi investor dan pengelola.
Indonesia belajar dari model Singapura, di mana family office tetap harus melapor ke Monetary Authority of Singapore (MAS) untuk memastikan dana bersih dan tidak terlibat aktivitas ilegal.
Baca Juga: Golden Visa Family Office: Strategi Baru Tarik Investasi Triliunan ke Bali
Pergeseran Pola Investasi
Perbedaan mencolok antara private bank dan family office juga terlihat dari pola investasi: