“Yang terjadi pada saya ini, saya udah 3-4 kali terakhir cuci darah, setiap cuci darah badan saya gemetar, demam, suhu saya naik tinggi 39,5 bahkan hampir 40 derajat. Jadi badan itu sudah nggak enak dan susah untuk saya berdiri, untuk jalan itu susah,” jelasnya dalam salah satu kesaksiannya.
Baca Juga: Semakin terkuak peran lain oknum TNI AL dalam kasus penembakan bos mobil rental di rest area KM 45
Kepergian Alvin Lim meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan dunia hukum Indonesia. Kiprahnya sebagai pengacara yang kerap membela kasus-kasus besar akan selalu dikenang.
Gejala yang ia alami juga membuat pola makannya berubah drastis. Makanan yang dulu ia sukai, seperti daging ayam dan sumber protein lainnya, kini terasa pahit di mulut dan sering kali membuatnya mual hingga muntah.
Di pertengahan tahun 2024, Alvin Lim sempat menjalani cuci darah hingga empat kali dalam seminggu. Namun, kondisinya tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Bahkan, ia merasakan kesehatannya terus menurun meskipun sudah menjalani berbagai upaya pengobatan.
Pada awal tahun 2025, perjuangan panjang Alvin Lim akhirnya terhenti. Penyakit gagal ginjal yang ia derita merenggut nyawanya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan orang-orang terdekatnya