spill-news

Fakta-fakta mengeringakan Telegram yang membuat Pavel Durov ditangkap saat di bandara Prancis

Senin, 26 Agustus 2024 | 15:33 WIB
CEO Telegram Pavel Durov ditangkap dibandara. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Pendiri dan CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap di Bandara Le Bourget, Prancis, pada Sabtu malam (24/8/2024).

Penangkapan ini terjadi segera setelah Durov tiba di bandara dengan jet pribadinya dari Azerbaijan.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Prancis mengenai penangkapan Durov.

Namun, sumber yang mengetahui situasi tersebut mengindikasikan bahwa penangkapan ini berkaitan dengan kurangnya moderasi di platform Telegram dan penggunaannya oleh kelompok kriminal.

Penangkapan Durov merupakan bagian dari penyelidikan awal yang dilakukan oleh OFMIN (Kantor Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Bawah Umur) Prancis.

Baca Juga: Pihak Telegram buka suara usai Pavel Duron CEOnya ditangkap saat di bandara Prancis

OFMIN telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Durov, yang mencakup berbagai tuduhan, termasuk pencucian uang, perdagangan narkoba, dan penyebaran konten pelecehan seksual anak di platform Telegram.

Dalam menanggapi situasi ini, Telegram menyatakan bahwa mereka mematuhi hukum Eropa dan menekankan bahwa Durov tidak menyembunyikan apa pun.

Telegram juga menambahkan bahwa Durov sering berpergian ke Eropa, dan mereka menganggap tidak masuk akal untuk meminta pertanggungjawaban kepada aplikasi atau pemiliknya atas penyalahgunaan yang terjadi di platform. Perusahaan tersebut berharap untuk segera menyelesaikan masalah ini.

Apa itu Telegram?

Telegram adalah layanan pesan berbasis teks yang mirip dengan WhatsApp, digunakan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia sebagai alat komunikasi sehari-hari yang mudah.

Pengguna dapat mengunggah cerita, membuat grup, atau mendirikan saluran yang dapat diikuti oleh jutaan pelanggan, menjadikannya platform yang berpengaruh untuk berita dan informasi.

Pengguna baru di Telegram harus setuju untuk tidak mengirim spam, tidak menipu, serta tidak mempromosikan kekerasan atau memposting konten pornografi ilegal.

Namun, moderasi konten di Telegram cenderung lebih lemah dibandingkan dengan platform media sosial besar yang berbasis di AS, di mana moderator biasanya menghapus konten yang mengajak kekerasan secara eksplisit.

Halaman:

Tags

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB