Fakta-fakta mengeringakan Telegram yang membuat Pavel Durov ditangkap saat di bandara Prancis

photo author
- Senin, 26 Agustus 2024 | 15:33 WIB
CEO Telegram Pavel Durov ditangkap dibandara. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
CEO Telegram Pavel Durov ditangkap dibandara. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

Laporan itu meninjau 16 saluran dan grup Telegram yang secara aktif mengunggah, menjadi 'tuan rumah', dan meneruskan konten anti-Muslim dan anti-migran yang terkait dengan kerusuhan.

Enam saluran yang dibuat sebagai respons langsung terhadap kerusuhan tersebut dihapus dari platform pada 5 dan 6 Agustus, demikian temuan laporan itu.

Ketika ditanya tentang peran aplikasi tersebut dalam kerusuhan di Inggris, juru bicara Telegram mengatakan moderatornya secara aktif memantau situasi dan menghapus saluran serta unggahan yang berisi seruan untuk melakukan kekerasan.

Perdana Menteri Keir Starmer menanggapi dengan janji untuk menindak platform media sosial yang membantu mengobarkan kerusuhan.

Mengapa pemerintah khawatir dengan Telegram?

Sangat sulit untuk bisa melacak ekstremis yang bergabung dengan platform dan mengirim informasi palsu atau yang bersifat menghasut secara langsung kepada individu, baik melalui chat dan saluran.

Badan penegak hukum memiliki pengaruh lebih besar untuk membujuk pemilik Facebook dan WhatsApp, Meta Platforms, untuk membantu mereka mengidentifikasi pengguna yang terlibat dalam aktivitas ilegal karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik yang berkantor pusat di AS.

Pemerintah sangat tidak berdaya ketika berhadapan dengan Telegram yang berkantor pusat di Dubai.

Akun-akun pro-Rusia sangat aktif di Telegram dalam menyebarkan disinformasi yang ditujukan untuk melemahkan dukungan terhadap Ukraina.

Bahkan, perwira intelijen Rusia dilaporkan telah menggunakannya untuk merekrut penjahat kelas teri untuk melakukan aksi sabotase di ibu kota Eropa. Telegram juga digunakan oleh banyak warga Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky

Siapa pencipta Telegram?

Telegram diciptakan oleh pengusaha Rusia Pavel Durov dan saudaranya Nikolai, seorang programmer dan matematikawan. Mereka meraup untung dari pembuatan jejaring sosial VKontakte yang berbasis di Rusia pada tahun 2006.

Platform itu dengan cepat menjadi populer di kalangan orang Rusia, hingga menjadikannya incaran miliarder yang memiliki hubungan dengan Kremlin.

Namun, Durov memilih kabur fari negaranya dan menjual sahamnya di VKontakte. Saat itulah ide Telegram lahir. Kemudian dibarengi dengan Nikolai yang mengembangkan sistem transfer data platform tersebut.

Pavel yang dijuluki Mark Zuckerberg dari Rusia, hidup dalam pengasingan. Ia sering menjadi berita utama karena kekayaan bersih yang mencapai lebih dari US$10 miliar (Rp 154 triliun).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X