BOGORINSIDER.com --Apakah popularitas cukup untuk menjadi pemimpin?
Pertanyaan ini kembali mencuat setiap kali seorang artis terjun ke dunia politik, terutama ketika mereka berhasil menduduki kursi kepala daerah.
Rano Karno, Pasha Ungu, Deddy Mizwar, Hengky Kurniawan, hingga Lucky Hakim nama-nama yang dulu kita kenal lewat layar kaca, kini pernah atau masih memimpin daerah. Dari bupati, wakil walikota, hingga gubernur, para selebritas ini membawa sorotan tersendiri ke dunia politik.
Popularitas mereka jelas menjadi modal besar. Dengan jutaan penggemar dan citra publik yang kuat, mereka lebih mudah menarik perhatian pemilih.
Baca Juga: Kabar Terbaru Kris Dayanti, Dari Diva Musik Kini Jadi Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu
Namun, di balik itu muncul dilema apakah karisma di depan kamera sama dengan kemampuan memimpin di dunia nyata?
Beberapa di antaranya berhasil menyesuaikan diri. Rano Karno dikenal serius menata birokrasi saat menjabat Gubernur Banten.
Hengky Kurniawan pun mendapat apresiasi atas kesederhanaannya di Bandung Barat.
Tapi tak sedikit pula yang tersandung. Kasus suap yang menimpa Zumi Zola, atau sederet kontroversi Pasha Ungu saat menjabat, menjadi pengingat bahwa dunia politik tak seindah panggung konser.
Baca Juga: Dari Luka ke Bahagia, Kabar Terbaru Istri Muda Ahonk Kini Hamil Ketiga
Fenomena ini membuka diskusi besar: apakah masyarakat memilih karena visi, atau karena nama besar?
Mungkin keduanya. Tapi satu hal pasti menjadi kepala daerah bukan sekadar tampil di panggung, melainkan mengelola kehidupan jutaan orang.
Di tengah semua sorotan itu, ada pula pelajaran yang bisa dipetik. Bahwa siapa pun, termasuk artis, bisa punya niat tulus untuk mengabdi.
Namun ketulusan itu harus diiringi kapasitas, pengalaman, dan kesediaan untuk belajar.
Baca Juga: Kenang Timothy Anugerah, Momentum Tanam Empati dan Lingkungan Kampus Inklusif
Dunia politik dan dunia hiburan sama-sama menuntut kerja keras, tapi tujuannya berbeda: yang satu mencari sorak, yang lain mengelola nasib rakyat.
Artikel Terkait
Ketika Kampus Universitas Udayana Tak Lagi Aman, Perjalanan Pahit Timothy Anugerah
Bullying yang Tak Terlihat, Kronologi Lengkap Perjuangan Timothy Hingga Menyerah Lompat Lantai 2
Reformasi Kampus Dimulai, Langkah Tegas Unud Usai Kasus Bullying Timothy Anugerah Hingga Bundir
Tragedi Timothy Anugrah, Nama-Nama Terduga Pelaku Bullying di Unud Beredar Luas di Sosmed
Suara Mahasiswa Usai Tragedi Timothy Anugerah, Trauma, Solidaritas & Tuntutan