“Pak Prabowo selalu menekankan: negara harus kuat di perut dan energi,” kata Menteri Pertanian dalam jumpa pers pekan lalu.
Kebijakan Pertahanan dan Diplomasi: Mandiri Tapi Bersahabat
Dalam bidang pertahanan, Indonesia baru saja menandatangani kerja sama pembelian 42 jet tempur J-10C dari Tiongkok, langkah yang menandai diversifikasi sumber alutsista non-Barat.
Langkah ini menimbulkan perdebatan, tapi analis menilai sebagai strategi “equilibrium diplomatik” menjaga hubungan baik dengan semua pihak.
Selain itu, Indonesia aktif memperkuat posisi di ASEAN Defense Forum, mempertegas arah politik luar negeri yang mandiri, aktif, dan realistis.
“Diplomasi kita sekarang lebih berani, tapi tetap mengutamakan kepentingan nasional,” ujar pakar hubungan internasional dari UI, Dr. Rini Suryani.
Tantangan: Birokrasi, Komunikasi Publik, dan Politik
Meski banyak capaian, pemerintahan Prabowo menghadapi tantangan serius di bidang komunikasi publik dan koordinasi lintas lembaga.
Beberapa kebijakan besar kerap mendapat resistensi karena kurangnya sosialisasi yang komprehensif.
“Publik masih butuh narasi yang kuat untuk memahami arah kebijakan Presiden,” kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi.
Selain itu, dinamika di DPR juga menjadi ujian tersendiri. Sebagai presiden dengan latar militer, Prabowo dinilai masih menyesuaikan gaya komunikasinya dengan kultur politik sipil yang lebih cair.
Baca Juga: Prabowo Rayakan Ulang Tahun ke-74 di Istana, Dihadiri Titiek, Didit, dan Gibran
Visi Global: Indonesia di Panggung Dunia
Prabowo juga memperkuat citra Indonesia sebagai “penjaga perdamaian dunia” dengan mengirim pasukan tambahan ke misi PBB dan mengusulkan kerja sama keamanan pangan regional.
Dalam pidato di PBB bulan lalu, ia menekankan prinsip:
“Kekuatan sejati Indonesia bukan pada senjata, tapi pada komitmen menjaga keadilan dan kemanusiaan.”
Pidato tersebut mendapat sambutan positif dari sejumlah negara berkembang dan menjadi simbol kembalinya Indonesia ke panggung diplomasi global dengan suara yang tegas namun damai.
Ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo menjadi penanda transisi penting dari fase simbolik menuju fase hasil nyata.
Ia bukan lagi hanya tokoh karismatik dengan jargon nasionalisme, tapi kini menjadi kepala pemerintahan yang diuji oleh realitas kompleks: ekonomi global, geopolitik, dan ekspektasi publik yang tinggi.
Artikel Terkait
Pidato Prabowo di PBB, Begini Isi Lengkap & Reaksi Dunia
Reaksi Dunia Internasional atas Pidato Prabowo di PBB
Makna Salam Prabowo di PBB, Simbol Politik yang Disorot Dunia
Prabowo Tegaskan di Munas PKS: “Aku Tidak Dendam Sama Anies”
Heboh! Gambar Prabowo Dipakai Kampanye Israel, Netizen Bertanya-Tanya