Transformasi Bali: Dari Surga Wisata ke Surga Investasi Kelas Dunia

photo author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 03:12 WIB
Bali diproyeksikan jadi pusat family office dunia. Pemerintah menyiapkan regulasi dan infrastruktur untuk menarik miliarder global. (Foto/ Pinterest.)
Bali diproyeksikan jadi pusat family office dunia. Pemerintah menyiapkan regulasi dan infrastruktur untuk menarik miliarder global. (Foto/ Pinterest.)

“Kami ingin menciptakan sistem yang transparan, tapi tetap kompetitif dengan Singapura,” ujar pejabat OJK dalam wawancara bersama CNBC Indonesia (September 2025).

Potensi Ekonomi: Ribuan Triliun Dana Masuk

Menurut estimasi Kementerian Investasi, total potensi dana yang bisa dikelola lewat family office di Indonesia mencapai USD 500 miliar (sekitar Rp 8.000 triliun).
Jika 10% saja dialokasikan lewat Bali, maka efeknya akan luar biasa:

  • Meningkatkan pendapatan daerah Bali hingga 20%.
  • Membuka ribuan lapangan kerja di sektor keuangan, hukum, dan properti.
  • Mendorong pertumbuhan startup & bisnis lokal melalui investment linkage.
  • Menarik profesional global di bidang manajemen aset & hukum internasional.

“Bali bisa jadi magnet baru untuk uang global, seperti halnya Dubai dua dekade lalu,” tulis Bloomberg dalam laporannya.

Tantangan: Antara Infrastruktur & Kepercayaan

Tentu, rencana besar ini tidak lepas dari tantangan.

  1. Kepastian hukum dan regulasi – Indonesia perlu memastikan aturan family office jelas dan tidak tumpang tindih.
  2. SDM profesional – Butuh lebih banyak ahli keuangan, konsultan pajak, dan wealth manager lokal yang terlatih.
  3. Kesiapan infrastruktur digital dan keamanan data.
  4. Isu sosial & lingkungan – Pembangunan pusat finansial harus sejalan dengan prinsip berkelanjutan agar tak merusak ekosistem Bali.

“Kita tidak ingin Bali kehilangan jiwanya. Modernisasi boleh, tapi jangan menghapus nilai lokalnya,” ujar Gubernur Bali I Wayan Koster.

Pembiayaan Non-APBN: Purbaya Yudhi Sadewa Angkat Bicara

Dalam perkembangan terbaru, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pembangunan family office di Bali tidak akan menggunakan APBN.
Ia meminta agar proyek ini didanai oleh investor swasta dan institusi global, bukan dana publik.

“Silakan bangun family office sendiri, tapi jangan pakai APBN. Fokus APBN kita tetap untuk rakyat,” tegas Purbaya.

Pernyataan ini menandakan bahwa proyek family office harus murni berbasis investasi dan bisnis, tanpa ketergantungan pada anggaran negara.

Baca Juga: Apa Itu Family Office? Panduan Lengkap untuk Pemula

Saingan Terberat: Singapura dan Dubai

Singapura sudah lebih dulu menjadi magnet bagi 1.400+ family office global (data MAS, 2025).
Sementara Dubai menawarkan bebas pajak 0% dan zona keuangan DIFC yang canggih.

Indonesia mencoba menarik perhatian lewat kombinasi:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X