“Kami ingin menciptakan sistem yang transparan, tapi tetap kompetitif dengan Singapura,” ujar pejabat OJK dalam wawancara bersama CNBC Indonesia (September 2025).
Potensi Ekonomi: Ribuan Triliun Dana Masuk
Menurut estimasi Kementerian Investasi, total potensi dana yang bisa dikelola lewat family office di Indonesia mencapai USD 500 miliar (sekitar Rp 8.000 triliun).
Jika 10% saja dialokasikan lewat Bali, maka efeknya akan luar biasa:
- Meningkatkan pendapatan daerah Bali hingga 20%.
- Membuka ribuan lapangan kerja di sektor keuangan, hukum, dan properti.
- Mendorong pertumbuhan startup & bisnis lokal melalui investment linkage.
- Menarik profesional global di bidang manajemen aset & hukum internasional.
“Bali bisa jadi magnet baru untuk uang global, seperti halnya Dubai dua dekade lalu,” tulis Bloomberg dalam laporannya.
Tantangan: Antara Infrastruktur & Kepercayaan
Tentu, rencana besar ini tidak lepas dari tantangan.
- Kepastian hukum dan regulasi – Indonesia perlu memastikan aturan family office jelas dan tidak tumpang tindih.
- SDM profesional – Butuh lebih banyak ahli keuangan, konsultan pajak, dan wealth manager lokal yang terlatih.
- Kesiapan infrastruktur digital dan keamanan data.
- Isu sosial & lingkungan – Pembangunan pusat finansial harus sejalan dengan prinsip berkelanjutan agar tak merusak ekosistem Bali.
“Kita tidak ingin Bali kehilangan jiwanya. Modernisasi boleh, tapi jangan menghapus nilai lokalnya,” ujar Gubernur Bali I Wayan Koster.
Pembiayaan Non-APBN: Purbaya Yudhi Sadewa Angkat Bicara
Dalam perkembangan terbaru, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pembangunan family office di Bali tidak akan menggunakan APBN.
Ia meminta agar proyek ini didanai oleh investor swasta dan institusi global, bukan dana publik.
“Silakan bangun family office sendiri, tapi jangan pakai APBN. Fokus APBN kita tetap untuk rakyat,” tegas Purbaya.
Pernyataan ini menandakan bahwa proyek family office harus murni berbasis investasi dan bisnis, tanpa ketergantungan pada anggaran negara.
Baca Juga: Apa Itu Family Office? Panduan Lengkap untuk Pemula
Saingan Terberat: Singapura dan Dubai
Singapura sudah lebih dulu menjadi magnet bagi 1.400+ family office global (data MAS, 2025).
Sementara Dubai menawarkan bebas pajak 0% dan zona keuangan DIFC yang canggih.
Indonesia mencoba menarik perhatian lewat kombinasi:
Artikel Terkait
Instruksi Purbaya: Dana Pemerintah Fokus ke UMKM
Purbaya Uji Coretax Lewat Kring Pajak, Temukan Masalah
Bahas Cukai Rokok, Purbaya Singgung “Firaun”
Purbaya Tolak Tax Amnesty Jilid III, Ini Alasannya