Bingung Mau Makan Apa di Kota Hujan? Soto Mie Agih Legendaris Ikon Kuliner Pecinan Bogor

BOGORINSIDER.com --Di tengah deru kendaraan dan gemuruh kaki lima di Surya Kencana, aroma kuah panas bercampur rempah menyambut siapa saja yang lewat.

Aroma itulah yang identik dengan Soto Mie Agih, salah satu warung soto mie paling populer dan legendaris di Bogor.

Lebih dari sekadar makanan, Soto Mie Agih sudah menjadi bagian cerita kuliner pecinan kota hujan.

Sejarah Singkat & Asal Usul

Menurut catatan, warung Soto Mie Agih sudah beroperasi sejak 1965.  Awalnya, akar usahanya berada di Sukabumi (dengan nama “Agih Aan”), namun kemudian berkembang ke Bogor, khususnya di Gang Aut, Jalan Surya Kencana No. 313.

Baca Juga: Sejak 1949, Es Pala Pak Ujang Tetap Jadi Rasa Juara di Kota Hujan Wisata Legendaris yang Tidak Boleh Dilewatkan

Soto mie sebagai hidangan khas Bogor sendiri merupakan hasil akulturasi antara masakan Tionghoa—terutama dalam penggunaan mie—dengan kuliner lokal Indonesia.

Sebagaimana banyak peneliti sebutkan, soto mie Bogor punya akar dari campuran budaya Tionghoa dan Melayu. 

Dalam perkembangannya, Soto Mie Agih mempertahankan resep lokalnya sambil menyesuaikan selera masyarakat kota Bogor—baik dari segi jumlah porsi, intensitas rasa, maupun variasi isinya.

Menu & Komposisi Istimewa

Apa yang membuat Soto Mie Agih berbeda dari soto mie lainnya? Berikut beberapa aspek khasnya:

• Isi lengkap & beragam
  Menu andalan adalah Soto Mie Babat Bakut — terdiri dari mie kuning, potongan babat sapi, tulang iga babi (bakut), lobak, irisan lemak babi garing, serta daun bawang goreng sebagai taburan. 

Baca Juga: Ngopi di Pelukan Alam, Kopi Daong Surga Tersembunyi di Hutan Pinus Bogor Wisata Legendaris

• Kuah kaldu gurih & rempah
  Kuahnya cenderung bening-gurih, kaya rempah yang berpadu dengan kaldu tulang. 

• Risoles sebagai pembeda utama
  Salah satu unsur khas soto mie Bogor adalah risoles — gorengan isi bihun atau sayur yang diiris kecil-kecil dan dicampur dalam kuah saat dihidangkan. 

• Non-halal & penggunaan babi
  Beberapa menu di Agih bersifat non-halal — penggunaan bakut (tulang babi) dan lemak babi garing menjadi bagian dari cita rasanya.