BOGORINSIDER.com --Di tengah derasnya tren kafe modern dengan desain industrial dan menu kekinian, ada satu tempat di Bogor yang justru menolak lupa.
Di Jalan Riau, berdiri sebuah café vintage bertema tahun 80-an yang membuat siapa pun serasa melangkah mundur ke masa lalu ke masa di mana radio putar masih jadi hiburan utama, dan secangkir kopi tubruk diseduh dengan sabar.
Begitu kamu membuka pintu kaca bercorak kayu tua itu, aroma kopi klasik langsung menyambut, diiringi alunan musik dari kaset pita.
Meja kayu tua, poster lawas, hingga televisi tabung di sudut ruangan menjadi saksi bagaimana café ini memelihara kenangan.
Kisah di Balik Café Retro Ini
Pemilik café, Mas Doni, adalah kolektor barang antik yang sejak lama bermimpi membuat ruang nostalgia. Ia mengumpulkan benda-benda dari masa mudanya: radio Philips tahun 1983, mesin ketik tua, kamera analog, hingga botol-botol minuman jadul yang kini jadi pajangan.
“Saya ingin orang datang bukan cuma buat ngopi, tapi buat ngerasain suasana zaman dulu,” kata Mas Doni sambil mengelap mesin ketik di pojok bar.
Café ini berdiri sejak 2022 dan dengan cepat mencuri perhatian para pecinta suasana retro. Uniknya, sebagian besar barang di dalamnya bukan hasil dekorasi instan, tapi koleksi pribadi yang benar-benar digunakan di masa lalu.
Baca Juga: Makan Enak di Tengah Rindangnya Alam, Kuliner Hidden Gem Restoran Tepi Sungai Curug Nangka
Menu Klasik, Rasa Autentik
Berbeda dari café-café kekinian yang penuh latte art, di sini kamu akan menemukan menu seperti:
-
Kopi Tubruk Gula Aren – disajikan dalam cangkir enamel putih dengan motif bunga.
-
Roti Bakar Mentega Cokelat – lembut, hangat, dan harum nostalgia.
-
Wedang Jahe Rempah – minuman penghangat khas tempo dulu.
-
Kopi Susu Tradisional – racikan kopi robusta dengan susu kental manis, manisnya pas dan pekat.
Artikel Terkait
Pergantian Arief Prasetyo Adi: Isyarat Politik di Balik Kursi Bapanas
Apakah Indonesia Aman dari Krisis Pangan? Ini Data Lengkap Setelah Arief Prasetyo Adi Dicopot
Pergantian Kepala Bapanas: Apa yang Berubah dan Apa yang Tetap Sama?
Pandangan Dunia atas Pergantian Kepala Bapanas: Arah Baru Diplomasi Pangan Indonesia
Ngopi Asyik di Tengah Sawah, Menyatu dengan Alam Destinasi Hidden Gem di Warung Kopi Cijeruk