Kisah Cinta Umar Wirahadikusumah & Karlinah, Setia Hingga Akhir Hayat

photo author
- Senin, 6 Oktober 2025 | 18:10 WIB
Umar Wirahadikusumah dan istrinya, Karlinah Atmadja, dalam momen kebersamaan di rumah mereka di Menteng, Jakarta. (Foto/ Wikipedia)
Umar Wirahadikusumah dan istrinya, Karlinah Atmadja, dalam momen kebersamaan di rumah mereka di Menteng, Jakarta. (Foto/ Wikipedia)

Saat Umar dipercaya menjabat berbagai posisi penting di TNI, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan kemudian Ketua BPK, Karlinah tetap menjadi sosok yang rendah hati.
Ia tidak pernah menuntut kehidupan glamor, meski status mereka memungkinkan itu.

Bahkan ketika Umar diangkat menjadi Wakil Presiden RI pada tahun 1983, Karlinah memilih tetap tinggal di rumah lama mereka di Menteng bukan di istana.
Ia lebih nyaman menjadi “penjaga keseimbangan” di balik layar, memastikan suaminya tetap berpijak di bumi.

“Selama beliau menjabat, tidak pernah saya lihat ibu berubah. Masih seperti dulu suka masak sendiri, melayani tamu dengan tangan sendiri, dan menolak formalitas berlebihan,” tutur salah satu kerabat keluarga.

Cinta dalam Diam, Pengabdian tanpa Sorotan

Karlinah bukanlah istri pejabat yang senang tampil di depan publik.
Ia lebih memilih jalan sunyi membantu masyarakat lewat kegiatan sosial dan pendidikan tanpa membawa nama besar suaminya.

Melalui Yayasan Pantara, ia membantu membangun sekolah-sekolah dan memberikan beasiswa bagi anak-anak dari keluarga prajurit.
Ia sering mengatakan, “Kalau anak prajurit tidak bisa sekolah, berarti negara gagal membalas jasa bapak-bapak mereka.”

Umar mendukung penuh langkah istrinya.
Ia sering berkata bahwa pengabdian Karlinah adalah bagian dari perjuangan dirinya juga, meski dilakukan dari sisi yang berbeda.

Prinsip Hidup: Jujur, Disiplin, dan Tidak Tamak

Selama lebih dari setengah abad hidup bersama, Umar dan Karlinah memegang tiga prinsip utama: kejujuran, kedisiplinan, dan tidak tamak terhadap jabatan.
Bagi mereka, jabatan hanyalah amanah, bukan alat untuk memperkaya diri.

Dalam beberapa catatan pribadi yang ditemukan setelah Umar wafat, tertulis kalimat yang menggambarkan nilai hidupnya:

“Jabatan tinggi tidak akan berarti jika tidak diiringi niat melayani rakyat.”

Karlinah menuliskan hal senada dalam catatan harian yang kini disimpan keluarga:

“Kami tidak hidup untuk dikenal, tapi untuk dikenang karena kebaikan kecil yang kami tinggalkan.”

Menemani Hingga Akhir Hayat

Setelah Umar pensiun dari jabatannya sebagai wapres pada tahun 1988, pasangan ini menjalani hari tua dengan tenang.
Mereka sering terlihat berjalan pagi bersama di taman kecil belakang rumah berdua, tanpa pengawal, tanpa protokol.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faizal khoirul imam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X