BOGORINSIDER.com --Setiap tokoh besar lahir dari jejak panjang keluarganya. Begitu pula dengan Puan Maharani, Ketua DPR RI yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah keluarga politik paling berpengaruh di Indonesia.
Kisah ini dimulai dari buyutnya, Raden Sugemisosodihardjo. Seorang guru sederhana yang berpulang tiga bulan sebelum anaknya, Soekarno, diangkat menjadi Presiden pertama Indonesia.
Dari sang istri, Eda Ayu Nyoman Ray, lahirlah dua anak: Raden Sukarmini dan Insinyur Soekarno, sosok proklamator yang kemudian menjadi ikon bangsa.
Baca Juga: 23 Tahun Mendampingi Prabowo, Inilah Sosok Perempuan yang Jarang Disorot Kamera
Soekarno, kakak dari Sukarmini, dikenal sebagai bapak bangsa, pencetus proklamasi, sekaligus pemimpin yang penuh kontroversi.
Salah satu istrinya adalah Fatmawati, nenek Puan Maharani, perempuan yang menjahit bendera Merah Putih dan mewarisi darah kesultanan Indrapura di Sumatra Barat. Dari pernikahan ini lahirlah Megawati Soekarnoputri, perempuan yang kelak menjadi Presiden kelima Indonesia.
Sementara dari garis ayah, kakek Puan adalah seorang perwira TNI lulusan PETA yang kemudian menjadi pejabat di jawatan perdagangan di Makassar.
Baca Juga: Profil Perempuan di Balik Kontroversi Wahyudin Moridu DPRD Gorontalo
Ia menikah dengan seorang bidan, dan dari keluarga inilah lahir Taufiq Kiemas, pria yang kelak menjadi Ketua MPR RI. Taufiq adalah suami ketiga Megawati, sekaligus ayah dari Puan Maharani.
Perjalanan Megawati sendiri penuh warna. Ia tiga kali menikah, namun bersama Taufiq Kiemas lah ia dikaruniai seorang putri tunggal: Puan Maharani.
Kini, Puan meneruskan jejak keluarga besarnya di panggung politik nasional. Menikah dengan pengusaha migas, Hapsoro Sukmono Hadi, Puan dikaruniai dua orang anak.
Dari buyut seorang guru sederhana, nenek penjahit bendera, hingga orang tua yang menduduki kursi tertinggi pemerintahan, perjalanan ini seakan menegaskan bahwa darah perjuangan terus mengalir dalam diri Puan.
Baca Juga: Harta Kekayaan DPRD Gorontalo, Berbanding Terbalik dengan Lifestyle Kehidupannya
Ia bukan sekadar politisi, tetapi simbol dari kesinambungan sejarah keluarga yang mewarnai perjalanan bangsa.
Artikel Terkait
Lagi-Lagi Pejabat Politik, Ucapan Viral Wahyudin Moridu, DPRD Gorontalo Tersorot
Mulutmu Harimaumu,Sanksi Etik Wahyudin Moridu DPRD Gorontalo Ambil Sikap Terancam Dipecat
Reaksi PDIP terhadap Kasus Wahyudin Moridu DPRD Gorontalo Sebut Mau Rampok Uang
Usai Viral Video Ingin Rampok Uang Negara, Rekam Jejak Lama Wahyudin Moridu Kasus Narkoba Mengemuka
Profil Wahyudin Moridu Politisi Kontroversial DPRD Gorontalo, Mabuk Sebut Ingin Rampok Uang Negara