BOGORINSIDER.com --“Berapa sih biaya jadi anggota DPR?” Pertanyaan itu sering muncul, terutama ketika masyarakat mendengar angka miliaran rupiah yang harus digelontorkan para caleg. Begitu pula Eko Patrio. Ia blak-blakan mengaku, dari awal terjun ke politik hingga kini, biaya sosialisasi yang ia keluarkan mencapai miliaran.
Namun menariknya, alokasi biaya Eko bukan untuk hal-hal kontroversial, melainkan untuk sesuatu yang sederhana: makan bareng, kumpul, dan mendengar aspirasi masyarakat.
Awalnya, ketika pertama kali mencalonkan diri di Jawa Timur, Eko mengeluarkan sekitar Rp620 juta. Saat sudah lebih dikenal, biaya naik menjadi Rp800 jutaan. Ketika pindah ke Jakarta, biayanya melonjak tiga kali lipat, sekitar Rp2 miliar.
Baca Juga: Nomor 5 Heboh! Deretan Artis Ijazahnya Paket C, Tapi Jadi Anggota DPR RI
Dan terakhir, Eko menyebut pengeluarannya tembus Rp2,7 miliar. “Tapi lebih banyak untuk sosial, konsumsi, transportasi, dan teman-teman yang membantu,” kata Eko.
Ia menegaskan, tidak pernah melakukan praktik serangan fajar. Baginya, cara itu hanya efektif sesaat dan tak sebanding dengan kebutuhan suara yang besar.
“Minimal 130 ribu sampai 175 ribu suara. Bagaimana mungkin bisa dieksekusi dalam satu malam dengan uang tunai? Saya lebih pilih ketemu langsung, bikin masyarakat happy, ngobrol 10–15 menit,” ujarnya.
Baca Juga: Petisi Tolak Pemecatan Kompol Kosmas Viral di Publik
Soal gaya kampanye, Eko juga menyinggung sahabatnya sesama komedian, Komeng, yang sempat viral karena foto nyeleneh di surat suara DPD. Menurut Eko, itu sah-sah saja.
“Yang penting jadi diri sendiri. Kalau dari komedian tiba-tiba gayanya serius seperti aktivis, malah bikin kaget orang. Personal branding harus konsisten,” jelasnya.
Eko mengaku, hingga kini dirinya selalu mempertahankan nama asli pemberian orang tua, Eko Hendro Purnomo, sebagai bentuk penghormatan. “Nama itu warisan hakiki. Saya enggak mau rubah, justru saya bangga,” katanya.
Baca Juga: Kompol Kosmas Ajukan Banding Usai Dipecat Imbas Merenggut Nyawa Affan Kurniawan
Dengan cara sederhana makan bareng, diskusi, turun langsung ke masyarakat Eko Patrio berhasil terpilih hingga empat kali ke Senayan. Kisahnya menunjukkan, politik bisa dijalani dengan empati, bukan sekadar uang.
Artikel Terkait
Status Perbaikan Gardu di Gerbang Tol Ciawi 2 Dikebut
Kecelakaan GT Ciawi 2,1 Korban Petugas Selamat, Alami Luka Ringan
Kembali Terjadi Kecelakaan, Ini Pengakuan Sopir Truk Tabrak GT Ciawi 2
Kompol Kosmas Kaju Gae Dipecat Tidak Hormat oleh Polri Terkait Tewasnya Affan Kurniawan
Dampak Dari Kecelakaan Affan Kurniawan, Selain Dipecat Kompol Kosmas Kena Patsus 6 Hari