BOGORINSIDER.com --Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni menyerukan agar pihak Taman Safari Indonesia (TSI) dan para korban dugaan eksploitasi yang dilakukan oleh Oriental Circus Indonesia (OCI) duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan yang belakangan ramai diperbincangkan publik.
Hal itu ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/4), yang turut dihadiri oleh Direktur Utama TSI, Jansen Manansang, serta sejumlah korban.
Sahroni menilai pertemuan langsung antara kedua belah pihak sangat penting agar persoalan ini tidak terus berlarut dengan saling klaim yang membingungkan publik.
“Saya minta pelapor juga jangan asal bicara mengaku dieksploitasi ini-itu. Nanti Pak Jansen bisa jelaskan. Kalau begini terus, masalahnya tidak akan selesai,” kata Sahroni.
Baca Juga: Kuasa Hukum tuntut pemilik Taman Safari bertanggung jawab dugaan eksploitasi anak eks pemain sirkus
Ia menambahkan bahwa klarifikasi bisa saja disampaikan terbuka ke publik, asalkan sebelumnya ada komunikasi langsung yang membangun antara pihak TSI dan para korban. Menurutnya, dialog terbuka akan lebih efektif daripada saling melempar pernyataan melalui media.
“Pak Jansen juga ingin ada klarifikasi di media, tapi itu bisa dilakukan asal duduk bersama dulu. Kalau begini terus, semua pusing,” ujarnya.
Sahroni juga menyoroti kesulitan kepolisian dalam menindaklanjuti kasus ini, mengingat dugaan tindak eksploitasi telah terjadi sejak era 1970-an.
Meski begitu, ia tetap membuka kemungkinan untuk membawa perkara ini ke jalur hukum jika mediasi antara korban dan pihak TSI tidak membuahkan hasil.
“Silakan duduk bersama dulu, jangan langsung bicara ke media. Kalau seminggu belum selesai, datang lagi ke sini, baru kita bawa ke Polda. Nanti akan ketahuan siapa yang benar dan siapa yang salah,” tegas politisi Partai NasDem itu.
Baca Juga: Trauma Pemain Sirkus OCI Masih Membekas hingga tagih minta tanggung jawab ke Taman Safari Indonesia
Sebelumnya, sejumlah mantan pekerja sirkus OCI yang pernah tampil bersama Taman Safari Indonesia mengadukan dugaan eksploitasi kepada Kementerian Hukum dan HAM. Pengaduan itu diterima langsung oleh Wakil Menteri HAM, Mugiyanto, pada Selasa (15/4).
Dalam pertemuan tersebut, para mantan pekerja mengungkap bahwa kekerasan dan eksploitasi, termasuk terhadap anak-anak, telah terjadi sejak dekade 1970-an.
Bahkan, beberapa korban mengaku tidak mengetahui asal-usul mereka karena direkrut sejak kecil dan dibawa keliling dunia tanpa dokumen identitas resmi.
Artikel Terkait
Kronologi eks pegawai OCI Taman Safari Indonesia bongkar sisi kelam TSI, diperbudak hingga langgar HAM
Kronologi eks pegawai OCI Taman Safari Indonesia bongkar sisi kelam TSI, diperbudak hingga langgar HAM
Skandal kasus Taman Safari Indonesia dari perdagangan satwa ilegal, kini digugat eksploitasi pegawai OCI
Skandal kasus Taman Safari Indonesia dari perdagangan satwa ilegal, kini digugat eksploitasi pegawai OCI
Sosok Frans Manansang pendiri Taman Safari yang diduga lakukan eksploitasi dan pelanggaran HAM