Menanggapi aduan tersebut, KemenHAM berencana memanggil pihak-pihak yang diduga terlibat, termasuk pihak Taman Safari Indonesia, guna mendengar keterangan dari kedua belah pihak untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Namun, pihak Taman Safari Indonesia membantah keras tuduhan tersebut. Komisaris Taman Safari, Tony Sumampouw, menegaskan bahwa dugaan penyiksaan tidak berkaitan dengan pihaknya dan meminta agar nama Taman Safari tidak dikaitkan secara sepihak.
"Ini tidak ada hubungannya dengan Taman Safari. Kenapa kami yang dibawa-bawa? Soal sirkus, orang-orang dari sirkus sendiri harusnya juga memberi pernyataan bahwa ini tidak benar," kata Tony.
Tony juga mempertanyakan bukti-bukti kekerasan yang disebutkan, dan mengungkapkan bahwa laporan serupa pada 1997 telah selesai saat itu. Ia mengaku heran kasus ini kembali muncul ke permukaan setelah sekian lama.
"Kami akan melakukan klarifikasi lebih lanjut, karena tuduhan ini tidak benar," tegasnya.
Kasus ini kini tengah berada di bawah pengawasan Komnas HAM dan KemenHAM. Harapan publik pun tertuju pada upaya transparansi dan keadilan, agar permasalahan yang telah berlangsung puluhan tahun ini bisa mendapatkan titik terang dan penyelesaian yang berpihak pada korban.
Artikel Terkait
Sosok pemilik OCI Taman Safari hingga aduan eks pemain sirkus diduga alami kekerasan fisik
Pendiri Tony Sumampau bantah tudingan kekerasan terhadap mantan pemain sirkus OCI Taman Safari Indonesia
Tuntutan eks pemain sirkus OCI di Taman Safari Indonesia
Kronologi eks pegawai OCI Taman Safari Indonesia bongkar sisi kelam TSI, diperbudak hingga langgar HAM
Kronologi eks pegawai OCI Taman Safari Indonesia bongkar sisi kelam TSI, diperbudak hingga langgar HAM