Evakuasi guru korban serangan KKB di Yahukimo oleh TNI-Polri, ada yang meninggal dunia hingga luka berat

photo author
- Rabu, 26 Maret 2025 | 13:27 WIB
TNI Polri evakuasi guru korban KKB (Dok. Kostrad)
TNI Polri evakuasi guru korban KKB (Dok. Kostrad)

BOGORINSIDER.com --Operasi gabungan yang dilakukan oleh TNI dan Kepolisian berhasil mengevakuasi seorang guru yang meninggal dunia akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua.

Selain itu, pasukan dari Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) dan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2025 juga mengevakuasi tujuh dari sepuluh korban serangan yang terjadi pada Jumat lalu.

Kepala Satgas Damai Cartenz 2025, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, mengungkapkan bahwa proses evakuasi menghadapi berbagai kendala karena medan yang sulit diakses.

Untuk itu, TNI-Polri harus menggunakan transportasi udara guna membawa satu jenazah dan tujuh korban lainnya ke Jayapura.

“Ini adalah tindakan keji dan biadab. Para guru dan tenaga medis bukan bagian dari militer, mereka adalah pendidik yang mendedikasikan diri untuk anak-anak Papua,” ujar Faizal dalam keterangannya pada Senin (24/03/2025).

Baca Juga: Alasan Pengadilan Militer beri pemberatan vonis hukuman ke tiga anggota TNI AL kasus penembakan bos rental mobil

Berdasarkan laporan dari Satgas, KKB yang dipimpin oleh Elkius Kobak melakukan serangan terhadap sepuluh orang yang berprofesi sebagai guru dan tenaga medis di Distrik Anggruk serta beberapa wilayah pedalaman Papua lainnya.

Dalam serangan tersebut, seorang guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Rosalia Rerek Sogen menjadi korban meninggal dunia akibat luka tembak.

Sementara itu, tiga korban lainnya mengalami luka berat dan empat korban mengalami luka ringan.

Semua korban yang selamat telah dievakuasi ke RSAD Marthen Indey di Jayapura untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Dua korban lain dalam serangan tersebut dilaporkan tak mengalami luka. Dua korban terakhir tersebut adalah warga asli Yakukimo yang juga menolak ikut evakuasi ke Jayapura. 

“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua," ujar Faizal.

Baca Juga: 5 Fakta TNI AL atas kasus penembakan bos rental mobil yang divonis hukuman penjara seumur hidup

Menurut dia, saat ini tim gabungan tengah melakukan pengejaran terhadap KKB yang melakukan penyerangan. Secara paralel, mereka mencoba memastikan kondisi Distrik Anggruk perlahan kembali normal, sambil mengawal pengiriman bantuan kemanusiaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X