Kasus ini menuai kecaman luas dari masyarakat, terutama warganet. Banyak yang menilai tindakan Lady dan keluarganya tidak pantas, apalagi mengingat profesi dokter menuntut tanggung jawab dan pengabdian tinggi.
Beberapa komentar di media sosial menyebut Lady tidak layak melanjutkan profesinya sebagai dokter. Salah satu akun, @GadjahKerdil, menulis, "Terlalu arogan untuk jadi dokter. Gimana kalau harus melayani pasien darurat tengah malam?" Komentar lainnya dari @fikimridho berbunyi, "Masih koas saja sudah main kriminal. Kamu lebih cocok main dokter-dokteran di rumah."
Baca Juga: Sosok ibu Lady Aurellia menjadi sorotan kasus pemukulan koas di Palembang, kini malah meminta damai
Langkah Hukum
Korban kini fokus pada pemulihan kondisi fisiknya sambil menunggu perkembangan kasus di kepolisian.
Peristiwa ini juga memicu diskusi lebih luas tentang etika dan tanggung jawab dalam profesi kedokteran, khususnya di lingkungan pendidikan.
Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi profesionalisme dan penyelesaian masalah secara bijak tanpa kekerasan.
Artikel Terkait
Dokter koas di Palembang jadi korban pemukulan, FK Unsri bentuk tim investigasi
Penyebab mahasiswa koas Unsri menjadi korban penganiayaan di sebuah kafe di Palembang
Kronologi mahasiswa koas menjadi korban penganiayaan saat berada di kafe Palembang
Korban pemukulan dokter koas Unsri akhirnya resmi lapor ke Polisi
Kondisi terkini mahasiswa dokter koas yang menjadi korban penganiayaan