BOGORINSIDER.com --Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) yang sedang menjalani program koas di Palembang menjadi korban dugaan penganiayaan.
Insiden ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Berdasarkan laporan detikSumbagsel pada Jumat (13/12), penganiayaan tersebut dilakukan oleh seorang pria berbaju merah di sebuah kafe yang berlokasi di Jalan Demang, Palembang, pada Rabu (11/12). Dalam rekaman video, terlihat pria tersebut beberapa kali memukul korban yang masih mengenakan seragam kerja.
Baca Juga: Dokter koas di Palembang jadi korban pemukulan, FK Unsri bentuk tim investigasi
Korban sempat berusaha melawan, sementara teman perempuan korban bersama beberapa orang lain berupaya melerai.
Korban diketahui bernama Lutfi, yang menjabat sebagai Chief Koas Mahasiswa Kedokteran Unsri di RS Siti Fatimah Palembang. Hingga kini, identitas pelaku pemukulan belum diketahui secara pasti.
Motif Penganiayaan Diduga Terkait Jadwal Piket
Berdasarkan informasi yang beredar, motif penganiayaan diduga berkaitan dengan ketidakpuasan pelaku terhadap jadwal piket yang jatuh pada periode libur panjang Natal dan Tahun Baru. Kejadian berlangsung setelah korban pulang dari RS Siti Fatimah.
Baca Juga: Alasan Alvin Lim pengacara Agus Salim dadakan minta dana donasi lagi 5 juta untuk kliennya
Dekan Fakultas Kedokteran Unsri, dr. Syarif Husin, mengonfirmasi insiden ini. "Kami sangat prihatin atas kejadian yang menimpa salah satu peserta didik kami yang sedang melaksanakan pembelajaran profesi di RS Siti Fatimah.
Setelah menerima laporan, kami segera mengadakan rapat koordinasi dengan pihak kampus," ujarnya pada Kamis (12/12).
Korban Alami Luka Memar dan Mendapat Perawatan
Akibat kejadian ini, Lutfi mengalami luka memar di wajah, dengan satu mata yang memerah. Saat ini, korban tengah mendapatkan perawatan medis di RS Bhayangkara Palembang.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto, mengungkapkan bahwa korban telah melaporkan insiden ini ke pihak kepolisian.
Artikel Selanjutnya
Belum selesai kisruh donasi 1,3 M, pengacara Agus Salim malah kembali meminta 5 juta untuk biaya hidup
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Belum selesai kisruh donasi 1,3 M, pengacara Agus Salim malah kembali meminta 5 juta untuk biaya hidup
Aji mumpung pengacara Agus Salim inginkan yayasan Pratiwi Noviyanthi tutup
Gelar Rakornas, KLH Kumpulkan Kepala Daerah Bahas Persoalan Sampah
Kasus penyalahgunaan dana donasi yang dilakukan Agus Salim akui kesalahan dan minta maaf
Babak terbaru kasus dana donasi Pratiwi Noviyanthi dan Agus Salim bikin warganet gerah