BOGOORINSIDER.com --Kasus penganiayaan yang menimpa seorang mahasiswa dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan, baru-baru ini menjadi perhatian publik. Korban, seorang dokter koas bernama Luthfi, dianiaya hingga mengalami luka serius.
Awal Mula Kejadian
Insiden bermula ketika Luthfi, yang menjabat sebagai ketua kelompok dokter koas, menyusun jadwal piket untuk timnya.
Jadwal tersebut disepakati melalui diskusi antaranggota.
Baca Juga: Kasus penganiayaan mahasiswa dokter koas di Unsri menjadi sorotan pelaku diduga anak pejabat
Namun, salah satu anggota, Lady Aurellia Pramesti, tidak menerima jadwal piket malam yang ditugaskan kepadanya.
Alih-alih mengikuti kesepakatan, Lady mengadu kepada orang tuanya mengenai jadwal tersebut.
Tidak lama kemudian, Luthfi dipanggil oleh orang tua Lady ke sebuah restoran di kawasan Palembang untuk membahas jadwal piket itu.
Pertemuan Berujung Penganiayaan
Dalam pertemuan tersebut, diskusi antara Luthfi dan orang tua Lady memanas. Ketegangan berujung pada penganiayaan terhadap Luthfi.
Baca Juga: Sosok Lady Aurellia Pramesti nama yang mendadak viral karena kasus pemukulan dokter koas
Ia dianiaya oleh salah satu pengawal orang tua Lady, yang diduga merasa tidak senang dengan penjelasan dan keputusan Luthfi terkait jadwal piket malam itu.
Akibat penganiayaan tersebut, Luthfi mengalami luka cukup parah dan harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat. Selain itu, Luthfi telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.
Respons Publik
Artikel Selanjutnya
Dokter koas di Palembang jadi korban pemukulan, FK Unsri bentuk tim investigasi
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Dokter koas di Palembang jadi korban pemukulan, FK Unsri bentuk tim investigasi
Penyebab mahasiswa koas Unsri menjadi korban penganiayaan di sebuah kafe di Palembang
Kronologi mahasiswa koas menjadi korban penganiayaan saat berada di kafe Palembang
Korban pemukulan dokter koas Unsri akhirnya resmi lapor ke Polisi
Kondisi terkini mahasiswa dokter koas yang menjadi korban penganiayaan