Respon Disnakkeswan Jawa Tengah usai aksi mandi susu para peternak sapi perah di Boyolali

photo author
- Senin, 11 November 2024 | 09:30 WIB
Aksi mandi susu di Boyolali. Foto/Instagram (Foto/Instagram)
Aksi mandi susu di Boyolali. Foto/Instagram (Foto/Instagram)

BOGORINSIDER.com --Fenomena tumpukan susu sapi yang terbuang di Boyolali mendapat perhatian khusus dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah.

Menyikapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnakkeswan Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha, langsung terjun ke lapangan untuk bertemu dan mendengarkan aspirasi para peternak sapi perah.

Ignasius menjelaskan bahwa permasalahan penumpukan susu ini bukan hanya terjadi di Jawa Tengah, tetapi juga sempat muncul di Jawa Timur.

Baca Juga: KPU Tak Cetak Ulang Surat Suara

Boyolali, sebagai sentra produksi susu di Jawa Tengah, mengalami kesulitan karena tidak semua hasil produksi dapat terserap oleh industri pengolahan susu (IPS).

Dengan produksi mencapai 38 juta liter susu per tahun, Boyolali menyumbang sekitar 70 persen dari total produksi susu di Jawa Tengah.

Namun, seiring dengan pengurangan kuota yang diterima oleh industri pengolahan, banyak susu yang terpaksa terbuang.

Menurut Ignasius, pengurangan kuota ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pemeliharaan rutin yang sedang dilakukan oleh beberapa IPS dan peningkatan standar kualitas susu yang dipersyaratkan oleh industri.

"Ada beberapa susu yang tidak diterima oleh industri karena standar kualitas yang lebih ketat," ungkapnya. Selain itu, penurunan daya beli masyarakat juga berkontribusi pada berkurangnya permintaan akan susu.

Baca Juga: Febby Rastanty Resmi Menikah, Berikut Profil Suaminya

Pihak Disnakkeswan telah menerima laporan aksi protes peternak dan peloper susu sapi di Boyolali, yang merasa terdampak langsung oleh penurunan serapan susu ini.

Menanggapi hal ini, Disnakkeswan Jateng berkonsultasi dengan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian untuk mencari solusi lebih lanjut.

Rapat koordinasi antara pemerintah, Dirjen PKH, dan asosiasi IPS dijadwalkan pada 11 November mendatang untuk membahas masalah ini secara langsung dengan pihak industri.

Tujuannya adalah mendapatkan kejelasan mengenai alasan di balik pengurangan kuota susu yang diterima dari para peternak, baik di Boyolali maupun di daerah lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosa Nilasari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Elegan di Tengah Isu: Citra Publik Raisa Tetap Kuat

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:28 WIB

Fenomena Netizen: Mengapa Publik Begitu Ingin Tahu?

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:21 WIB

Rahasia Kekuatan Hubungan Raisa dan Hamish Daud

Kamis, 23 Oktober 2025 | 10:09 WIB

Tekanan di Balik Popularitas: Kisah Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:58 WIB

Hapus Foto, Viral Seketika: Fenomena Raisa & Hamish

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:42 WIB

Rumor Cerai: Raisa Menggugat Suami Setelah 8 Tahun

Kamis, 23 Oktober 2025 | 09:07 WIB

Terpopuler

X