Komentar netizen kembali dilaporkan guru agama di SDN 1 Towea pemukulan murid pakai sapu lidi

BOGORINSIDER.com --Seorang guru agama di Muna, Sulawesi Tenggara, dilaporkan ke pihak kepolisian, menambah daftar kasus serupa setelah sebelumnya seorang guru honorer, Supriyani, mengalami kejadian serupa.

Peristiwa ini terjadi di SDN 1 Towea, Desa Lakaram, Kabupaten Muna. Guru agama berinisial A disebut meminta para siswanya untuk melakukan kegiatan kerja bakti dengan membersihkan sekolah dari bagian belakang ke depan.

Namun, siswa kelas 5 yang berinisial LMEG dilaporkan menolak permintaan tersebut.

Baca Juga: Usai dilaporkan ke Polisi, guru agama di Muna menjadi tersangka kasus pemukulan siswa pakai sapu lidi

“Dia sembunyi dibalik dibalik pintu saat saya datangi,” papar A yang merupakan guru Agama tersebut.

A juga menjelaskan bahwa terkenanya bagian wajah siswa dengan sapu bukan karena disengaja.

Menurutnya, saat itu dirinya ingin memukul pada bagian kaki, namun karena siswa tersebut mencoba menghindar sehingga mengenai wajahnya.

Baca Juga: Supriyani guru honorer SDN 4 Baito terancam kena pasal berlapis

“Mungkin karena musibah, sapu ini megenai kepalanya,” terang A sembari menambahkan bahwa peristiwa itu terjadi sekita pukul 7.00 waktu setempat.

A juga menyampaikan bahwa orang tua siswa tersebut sempat mendatangi sekolah, namun tidak bertemu dengan dirinya dan tengah berada di kelas 5.

Sedangkan AKBP Indra Sandry Purnama Sakti yang merupakan Kapolres Muna mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan penganiayaan siswa oleh guru disekolah.

Baca Juga: Profil istri polisis Aipda Wibowo Hasyim orang tua yang anaknya dipukul oleh guru honorer

AKBP Indra menjelaskan jika kronologi penganiayaan terjadi saat sekolah sedang mengadakan kerja bakti.