BOGORINSIDER.com - Saat bulan puasa, banyak orang mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem pencernaan, terutama yang berhubungan dengan lambung. Dua kondisi yang sering disebut dan sering terjadi adalah penyakit maag dan asam lambung.
Keduanya sering kali dianggap sama oleh banyak orang, padahal sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi penyebab, gejala, maupun cara pengobatannya.
Memahami perbedaan antara penyakit maag dan asam lambung sangat penting agar kita bisa mengatasinya dengan cara yang tepat, terutama saat menjalankan ibadah puasa.
Apa Itu Penyakit Maag?
Penyakit maag, atau dalam dunia medis dikenal sebagai gastritis, adalah kondisi peradangan pada lapisan dinding lambung.
Peradangan ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori, konsumsi obat-obatan tertentu (seperti aspirin dan NSAID), stres berlebihan, pola makan yang tidak teratur, serta konsumsi makanan pedas dan asam secara berlebihan.
Gejala yang sering muncul pada penderita maag antara lain:
- Rasa nyeri atau perih di bagian atas perut (ulu hati)
- Mual dan muntah
- Perut terasa kembung
- Kehilangan nafsu makan
- Rasa tidak nyaman setelah makan
- Munculnya sensasi terbakar di perut
Pada beberapa kasus, maag juga dapat menyebabkan komplikasi seperti tukak lambung, yaitu luka pada dinding lambung yang dapat menimbulkan perdarahan dan kondisi yang lebih serius.