Psikologi Tentang Orang Suka Tidur, Jam Tidur Panjang yang Berlebihan Ternyata Tak Dapat Menurunkan Rasa Lelah

photo author
- Jumat, 1 Desember 2023 | 10:49 WIB
Ilustrasi Psikologi Tentang Orang Suka Tidur, Jam Tidur Panjang yang Berlebihan Ternyata Tak Dapat Menurunkan Rasa Lelah. (Foto/Pinterest.)
Ilustrasi Psikologi Tentang Orang Suka Tidur, Jam Tidur Panjang yang Berlebihan Ternyata Tak Dapat Menurunkan Rasa Lelah. (Foto/Pinterest.)

BOGORINSIDER.com - Ini dia Psikologi tentang orang suka tidur.  Kondisi tidur berlebihan atau disebut hipersomnia sering dikaitkan dengan gejala depresi atipikal atau atypical depression. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan orang depresi mengalami hipersomnia.

“Mereka yang depresi itu cenderung merasa hopeless atau tidak berdaya dalam menghadapi masalah kehidupan yang ada. Oleh karena itu, ketiduran atau tidur berlebih bisa menjadi salah satu cara mereka untuk lari dari masalah yang ada,” ucap Ikhsan. Mau tahu Psikologi tentang orang suka tidur ini?

Kemudian, menurut psikolog Ikhsan, ada faktor lain yang menyebabkan orang depresi sering ketiduran atau tidur lebih lama. Langsung saja simak Psikologi tentang orang suka tidur di bawah ini.

Baca Juga: Psikologi Orang Sering Berbohong, Para Pembohong Pasti Menunjukan Karakteristik yang Mudah Dikenali Ini!

Mereka kerap berpikir jam tidur yang panjang dapat menurunkan rasa lelah. Padahal, saat bangun, orang dengan depresi akan tetap merasa kelelahan. Pasalnya, faktor utama dari depresi bukan lelah fisik, tetapi kelelahan secara emosional.

“Tidur berlebihan juga bisa disebabkan oleh waktu tidur yang berantakan. Contohnya, saat malam tidak bisa tidur, akhirnya pas menjelang pagi dia baru tidur dan akhirnya tidur lebih lama dari biasanya karena ritme sirkadian (circadian rhythm) sudah berantakan,” ucap psikolog Ikhsan.

Ritme sirkadian merupakan jam yang berfungsi mengatur fungsi tubuh, salah satunya mengenai waktu tidur. Sebagai contoh, ketika siang hari, ritme sirkadian dan otak bekerja sama membuat tubuh waspada sehingga rasa ngantuk jadi lebih sedikit.

Baca Juga: Psikologi Orang Sering Menangis dan Bersedih, Menangis Itu Termasuk Dalam Kategori Ungkapan Paling Jujur Loh!

Lalu saat malam hari, ketika cahaya redup atau paparannya lebih sedikit, otak dan ritme sirkadian dapat mengeluarkan hormon agar Anda mengantuk atau terlelap.

Efek Kebanyakan Tidur Bagi Orang yang Mengidap Depresi

Sering ketiduran pada orang dengan depresi berisiko memperburuk gejala gangguan mentalnya. Berikut beberapa dampak sering banyak tidur ketika Anda didiagnosis mengalami depresi:

Tidur Berlebihan Mengganggu Siklus Tidur Normal

Ketika tidur berlebihan, bahkan hingga siang hari, ritme sirkadian jadi terganggu. Selain itu, tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat menyebabkan tubuh bingung untuk meresponsnya.

Akibatnya, Anda mungkin bangun dengan rasa lelah dan lesu. Seiring waktu, jadwal tidur atau bangun yang tidak konsisten dapat mempersulit Anda untuk mendapatkan waktu tidur yang dibutuhkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kenapa Sering Laper Tengah Malam?

Rabu, 17 September 2025 | 21:20 WIB

Cedera Mata Akibat Padel Risiko paling Diremehkan

Rabu, 17 September 2025 | 21:13 WIB

Ganti 4 Minuman ini Agar Ginjal Tetap Sehat

Rabu, 17 September 2025 | 20:53 WIB

Waspada, Tiba-tiba Memar tanpa Benturan

Rabu, 17 September 2025 | 20:46 WIB

Perlukah Rambut Dicukur Habis? Ini Penjelasan Dokter !

Rabu, 17 September 2025 | 20:36 WIB

Rambut Rontok dan Kering Atasi dari Rumah

Selasa, 16 September 2025 | 20:50 WIB

Khasiat Jahe Merah dan Lemon untuk Tubuh

Selasa, 16 September 2025 | 20:37 WIB

Terpopuler

X