BOGORINSIDER.com - Ini dia Psikologi tentang orang suka tidur. Kondisi tidur berlebihan atau disebut hipersomnia sering dikaitkan dengan gejala depresi atipikal atau atypical depression. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, sebenarnya ada beberapa hal yang menyebabkan orang depresi mengalami hipersomnia.
“Mereka yang depresi itu cenderung merasa hopeless atau tidak berdaya dalam menghadapi masalah kehidupan yang ada. Oleh karena itu, ketiduran atau tidur berlebih bisa menjadi salah satu cara mereka untuk lari dari masalah yang ada,” ucap Ikhsan. Mau tahu Psikologi tentang orang suka tidur ini?
Kemudian, menurut psikolog Ikhsan, ada faktor lain yang menyebabkan orang depresi sering ketiduran atau tidur lebih lama. Langsung saja simak Psikologi tentang orang suka tidur di bawah ini.
Mereka kerap berpikir jam tidur yang panjang dapat menurunkan rasa lelah. Padahal, saat bangun, orang dengan depresi akan tetap merasa kelelahan. Pasalnya, faktor utama dari depresi bukan lelah fisik, tetapi kelelahan secara emosional.
“Tidur berlebihan juga bisa disebabkan oleh waktu tidur yang berantakan. Contohnya, saat malam tidak bisa tidur, akhirnya pas menjelang pagi dia baru tidur dan akhirnya tidur lebih lama dari biasanya karena ritme sirkadian (circadian rhythm) sudah berantakan,” ucap psikolog Ikhsan.
Ritme sirkadian merupakan jam yang berfungsi mengatur fungsi tubuh, salah satunya mengenai waktu tidur. Sebagai contoh, ketika siang hari, ritme sirkadian dan otak bekerja sama membuat tubuh waspada sehingga rasa ngantuk jadi lebih sedikit.
Lalu saat malam hari, ketika cahaya redup atau paparannya lebih sedikit, otak dan ritme sirkadian dapat mengeluarkan hormon agar Anda mengantuk atau terlelap.
Efek Kebanyakan Tidur Bagi Orang yang Mengidap Depresi
Sering ketiduran pada orang dengan depresi berisiko memperburuk gejala gangguan mentalnya. Berikut beberapa dampak sering banyak tidur ketika Anda didiagnosis mengalami depresi:
Tidur Berlebihan Mengganggu Siklus Tidur Normal
Ketika tidur berlebihan, bahkan hingga siang hari, ritme sirkadian jadi terganggu. Selain itu, tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak dapat menyebabkan tubuh bingung untuk meresponsnya.
Akibatnya, Anda mungkin bangun dengan rasa lelah dan lesu. Seiring waktu, jadwal tidur atau bangun yang tidak konsisten dapat mempersulit Anda untuk mendapatkan waktu tidur yang dibutuhkan.
Artikel Terkait
Psikologi Tentang Rindu, Rasa Menyiksa dan Nyeri Karena Ingin Bertemu Sang Pujaan Hati, Tapi Jangan Berlebihan Ya!
Psikologi Tentang Cinta, Banyak Hal yang Masih Misterius di Dunia, Salah Satunya Cinta
Psikologi Tentang Wanita, Benarkah Sosok Wanita Itu Rumit? Yuk Lebih Dalam Memahami Sisi Lain Wanita
Psikologi Tentang Pria, Mari Lebih Memahami Makhluk yang Dikenal Sebagai 'Pria'
Psikologi Tentang Jodoh, Terkadang Jodoh Itu Tak Jauh Dari Pandangan Mata Loh!