Psikologi Tentang Rindu, Rasa Menyiksa dan Nyeri Karena Ingin Bertemu Sang Pujaan Hati, Tapi Jangan Berlebihan Ya!

photo author
- Minggu, 26 November 2023 | 10:20 WIB
Ilustrasi Psikologi Tentang Rindu, Rasa Menyiksa dan Nyeri Karena Ingin Bertemu Sang Pujaan Hati, Tapi Jangan Berlebihan Ya! (Foto/Pinterest.)
Ilustrasi Psikologi Tentang Rindu, Rasa Menyiksa dan Nyeri Karena Ingin Bertemu Sang Pujaan Hati, Tapi Jangan Berlebihan Ya! (Foto/Pinterest.)

BOGORINSIDER.com - Berikut sederet Psikologi tentang Rindu. Nyatanya memang kerinduan kepada seseorang baik pasangan, orang tua maupun orang terdekat tidak dapat dihindari.

Apalagi saat ada jarak yang memisahkan, rasanya ingin segera dipertemukan. Nah, tahukah kamu bahwa rindu atau kangen itu tercipta berkaitan dengan proses yang ada di tubuh manusia? Mau tahu Psikologi tentang Rindu ini?

Rindupun juga tak selamanya baik karena ada bahaya yang mengintai. Dari pada berlama-lama lagi, langsung saja simak penjelasan Psikologi tentang Rindu di bawah ini ya!

Baca Juga: Psikologi Orang Pendiam, Ternyata Orang Pendiam Itu Enak Buat Jadi Tempat Curhat yang Asyik

1. Berjauhan dengan seseorang menyebabkan proses pembentukan beberapa hormon di tubuh berubah, itulah sebabnya rindu terjadi

Menurut Clarissa Silva (Behavioral scientist, relationship coach), selain estrogen dan testosteron, tubuh akan memproduksi hormon dopamin, serotonin dan oksitosin. Ketika seseorang sedang jatuh cinta, maka tubuh akan dengan mudah memproduksi hormon tersebut, sebaliknya saat berjauhan, produksi hormon tersebut akan mereda. Inilah sebabnya terjadi rasa rindu serta keinginan untuk bertemu seseorang yang dicintai.

Gabrille Lichtermen dari Hormone Horoscope menjelaskan bahwa hormon dopamin berkaitan dengan rasa bahagia, sakit dan hasrat maka jika bersama dengan orang yang dicintai, rasa bahagia akan mendominasi.

Hal ini berkaitan dengan hormon serotonin yang berperan sebagai pengendali stres, nasfsu makan dan suasana hati. Saat dekat maka yang terbentuk adalah suasana hati yang ceria dan tidak terjadi stres, dan sebaliknya jika jauh dari pasangan maka bisa menimbulkan rasa stres dan memunculkan khawatir.

Kedua hormon tersebut mempengaruhi hormon oksitosin yang terkait dengan ikatan emosional antar seseorang. Maka dari itu, saat bertemu seseorang yang dirindukan akan terasa melegakan dan penuh kebahagiaan.

Baca Juga: Psikologi Orang yang Mudah Menangis, Ternyata Orang yang Mudah Menangis Tidak Gampang Stress Loh!

2. Kecanduan rindu bisa berbahaya untuk kesehatan dan aktivitas sehari-hari loh!

Salah satu hormon yang berpengaruh terhadap rindu adalah serotonin yang salah satu perannya adalah pengendali stres. Nah, ketika rindu berlebihan akan menyebabkan perasaan tidak bahagia dan semakin stres memikirkan.

Sayangnya orang tidak sadar bahwa stres akan menyebabkan banyak dampak negatif untuk keseharian dan kesehatan, di antaranya susah fokus, emosi menjadi tak terkendali, sulit melindungi dari serangan penyakit dan mempengaruhi hormon yang lain.

Dampak nyatanya adalah terjadi peningkatan produksi hormon kortisol yang menyebabkan otak bekerja aktif melawan penyebab stres dan ini akan berdampak ke kualitas tidur yang rendah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kenapa Sering Laper Tengah Malam?

Rabu, 17 September 2025 | 21:20 WIB

Cedera Mata Akibat Padel Risiko paling Diremehkan

Rabu, 17 September 2025 | 21:13 WIB

Ganti 4 Minuman ini Agar Ginjal Tetap Sehat

Rabu, 17 September 2025 | 20:53 WIB

Waspada, Tiba-tiba Memar tanpa Benturan

Rabu, 17 September 2025 | 20:46 WIB

Perlukah Rambut Dicukur Habis? Ini Penjelasan Dokter !

Rabu, 17 September 2025 | 20:36 WIB

Rambut Rontok dan Kering Atasi dari Rumah

Selasa, 16 September 2025 | 20:50 WIB

Khasiat Jahe Merah dan Lemon untuk Tubuh

Selasa, 16 September 2025 | 20:37 WIB

Terpopuler

X