BOGORINSIDER.com --Richard Eliezer terdiam sesaat, lalu menjawab pertanyaan tentang masa tersulit dalam hidupnya ketika dia harus diadili atas pembunuhan berencana Brigadir J.
Momen itu, kata Richard Eliezer, terjadi saat bertemu keluarga Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J dan meminta maaf secara langsung atas perbuatannya.
Saat itu, Icad yang akrab dipanggil Richard Eliezer berlutut di kaki orangtua Brigadir J, Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat, dalam persidangan, tak kuasa menangis.
"Yang paling berat, ketika saya bertemu dengan keluarga bang Yos," kata Richard Eliezer di program eksklusif Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (9/3/2023) malam.
Terpidana kasus pembunuhan Brigadir J itu lantas berhenti sejenak, hela napas dan mengungkapkan bagaimana penyesalan atas perbuatan yang telah ia perbuat hingga akhirnya bersimpuh di kaki orang tua Brigadir J.
"Saat saya bertemu kedua orang tua bang Yos, saya merasa sangat bersalah kepda keluarga bang Yos. Saya berharap dibukakan pintu maaf," ujar Richard Eliezer.
Untuk itulah, momen ketemu keluarga Yosua itu disebutnya sebagai momen terberat dan bikin lunglai dirinya tak berdaya.
Makanya, ia memilih untuk terus jujur di persidangan pembunuhan Brigadir J.
Hal itu, kata dia, sebagai bentuk penebusan atas kesalahan dirinya dalam peristiwa penembakan yang terjadi 8 Juli 2022 lalu itu di rumah atasannya bekas Kadiv Propam Ferdy Sambo itu.
"Saya berusaha menebus kesalahan saya dengan berkata jujur," ucapnya.
Ia juga telah bersiap dengan segala risiko atas pilihan jujur yang ia lakukan agar dibukakan maaf dari keluarga Yosua.