Refleksi untuk Stakeholder Kampus
-
Mahasiswa: Sadari bahwa setiap tindakan atau perkataan punya dampak. Kampus adalah komunitas — bukan hanya tentang nilai dan organisasi.
-
Dosen & Staf: Jadilah figur yang mendeteksi “tanda bahaya” — mahasiswa yang sering menyendiri, mendapat ejekan, atau tampak terbebani. Sekecil apapun sinyal, perlu perhatian.
-
Pihak kampus (manajemen, rektorat, organisasi kemahasiswaan): Ini momen untuk evaluasi sistem. Apakah ada pedoman bullying? Apakah layanan konseling mudah diakses? Apa tindakan preventif yang sudah dilakukan?
-
Orang tua & masyarakat: Kampus bukan zona bebas risiko. Peran komunikasi dengan anak mahasiswa, pemantauan kesejahteraan mental, dan keterlibatan aktif penting.