BOGORINSIDER.com – Di tengah gemerlap protokoler kenegaraan, ada momen sederhana namun menyentuh di Istana Negara, Jumat (17/10/2025). Saat Presiden Prabowo Subianto merayakan ulang tahunnya yang ke-74, kehadiran Titiek Soeharto dan Didit Hediprasetyo menjadi pusat perhatian.
Bukan sekadar seremoni keluarga pejabat tapi simbol kehangatan dan penghormatan terhadap perjalanan panjang seorang ayah, mantan prajurit, dan kini Presiden Republik Indonesia.
Begitu acara syukuran dimulai, Titiek Soeharto tampak mengenakan kebaya biru lembut, menyambut Prabowo dengan senyum tulus. Di sampingnya, Didit, sang putra, membawa kue ulang tahun bertuliskan “74 Tahun Pengabdian”.
Ketika lilin ditiup, keduanya memberi pelukan singkat momen yang membuat banyak tamu di Istana menahan napas haru.
“Pak Prabowo adalah sosok ayah yang selalu menuntun dengan ketegasan dan kasih sayang. Hari ini bukan hanya hari lahirnya, tapi juga hari kami bersyukur atas perjalanan panjang beliau,” ucap Didit dengan suara pelan saat diwawancara usai acara.
Meski jarang menampakkan diri di ruang publik bersama, hubungan keluarga Prabowo–Titiek–Didit selalu menarik perhatian publik.
Kebersamaan mereka di hari istimewa ini menjadi potret bahwa di balik kerasnya dunia politik dan militer, Prabowo tetaplah seorang ayah yang lembut dan penuh empati.
“Beliau selalu menekankan nilai tanggung jawab dan cinta tanah air. Itu juga yang kami warisi di keluarga,” tutur Titiek, yang sejak lama dikenal sebagai sosok yang menjaga kedekatan keluarga besar Cendana.
Di sela-sela acara, Sufmi Dasco Ahmad Ketua Harian Partai Gerindra ikut memberi testimoni. “Saya melihat wajah Pak Prabowo hari ini sangat tenang. Mungkin karena beliau dikelilingi orang-orang yang mencintainya,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran keluarga memberi energi baru di tengah padatnya tugas kenegaraan.
“Setiap pemimpin butuh momen manusiawi seperti ini, agar ingat bahwa di balik kekuasaan ada keluarga yang jadi fondasi keteguhan,” lanjut Dasco.
Baca Juga: Prabowo Rayakan Ulang Tahun ke-74 di Istana, Dihadiri Titiek, Didit, dan Gibran
Kue ulang tahun buatan Didit tidak biasa berbentuk garuda emas dengan sayap terbuka. Menurut sang desainer, simbol itu menggambarkan kebebasan dan tanggung jawab.
“Garuda itu bukan hanya lambang negara, tapi simbol ayah saya: kuat, melindungi, tapi tetap rendah hati,” kata Didit dengan nada bangga.
Kue tersebut diletakkan di atas meja berlapis kain merah putih. Prabowo, sambil menatapnya, tersenyum dan berkata, “Semoga garuda ini terus terbang tinggi bersama bangsa Indonesia.”
Foto Prabowo bersama keluarga di momen itu langsung beredar di media sosial dan menjadi viral. Banyak warganet menuliskan doa dan harapan, seperti “Semoga panjang umur, Bapak Presiden,” hingga “Terlihat bahagia bersama keluarga, semoga selalu sehat.”
Tagar #Prabowo74 dan #TitiekSoeharto masuk daftar trending topic nasional dalam hitungan jam.
Warganet menilai momen tersebut sebagai bukti bahwa di balik sosok pemimpin yang keras, masih ada sisi humanis yang tulus.
Bagi Prabowo, usia bukanlah penghalang untuk terus bekerja. Dalam pidato singkatnya, ia menyebut,
“Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk mengabdi. Keluarga adalah kekuatan terbesar saya untuk terus melayani rakyat.”