BOGORINSIDER.com --Malam di kawasan Puncak Lama, Bogor, punya cerita yang hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pernah mencicipinya: aroma bakso bakar yang menguar di udara dingin pegunungan.
Di antara deretan warung kecil dan lampu jalan yang temaram, berdirilah satu warung sederhana dengan papan kayu bertuliskan “Bakso Urat Bakar Si Abah.”
Warung ini bukan tempat mewah, tapi setiap malam bisa membuat pengunjung rela antre panjang. Tidak hanya warga lokal, tapi juga para biker, pendaki, dan wisatawan yang turun dari arah Puncak Pass.
Baca Juga: Makan Enak di Tengah Rindangnya Alam, Kuliner Hidden Gem Restoran Tepi Sungai Curug Nangka
Mereka datang untuk satu alasan: bakso urat pedas bakar arang yang rasanya melegenda.
Awal Kisah: Dari Gerobak ke Legenda Malam
Si Abah, pemilik warung, sudah berjualan sejak awal tahun 1990-an. Awalnya hanya dengan gerobak dorong di tepi jalan Puncak Lama, dekat tikungan menuju Cisarua.
Malam demi malam, ia menjajakan bakso rebus hangat untuk para sopir angkot dan pedagang pasar yang bekerja hingga larut.
Namun, suatu malam ia bereksperimen membakar bakso urat di atas bara arang, lalu melumuri dengan sambal kecap racikannya sendiri. Ternyata, pelanggan langsung jatuh cinta dengan rasanya. Dari sinilah lahir menu legendaris Bakso Urat Bakar Si Abah pedasnya nendang, aromanya bikin lapar lagi dan lagi.
“Saya nggak pernah ganti resep. Bumbu sambal sama cara bakarnya masih sama kayak dulu,” kata Si Abah sambil tersenyum di depan bara arang.
Suasana Malam di Puncak Lama
Waktu terbaik datang ke warung ini adalah antara pukul 18.30 sampai 23.00. Suasana malam di Puncak Lama sangat khas: udara dingin menusuk, kabut tipis turun, dan aroma arang berpadu dengan wangi sambal bakar.
Warung Si Abah tidak besar hanya tenda beratap seng dan meja panjang dari kayu. Lampu bohlam kuning menggantung di atas meja, menciptakan nuansa hangat di tengah dingin pegunungan.
Kadang, suara tawa pengunjung terdengar di sela-sela desir angin, diiringi bunyi bakso yang berdesis di atas bara.
Cita Rasa yang Bikin Nagih
Bakso urat bakar Si Abah disajikan dalam dua versi: