BOGORINSIDER.com – Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2025 tak hanya meninggalkan kesan dari isi pesannya, tetapi juga dari penutupannya. Saat mengakhiri pidato, Prabowo mengucapkan salam dalam bahasa Arab: “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Gestur sederhana itu ternyata memantik perdebatan internasional. Bagi sebagian orang, salam tersebut adalah hal biasa yang kerap digunakan di forum dalam negeri. Namun, di panggung global, salam itu dipandang sebagai simbol politik dan diplomasi yang sarat makna.
Salam Sebagai Identitas Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Salam Islami yang diucapkan Prabowo menjadi refleksi identitas bangsa yang mayoritas Muslim, tetapi tetap menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme.
Dengan salam itu, Prabowo seakan ingin menegaskan bahwa Indonesia berbicara di forum dunia bukan hanya sebagai negara demokratis, tetapi juga sebagai representasi dunia Islam.
Sorotan Media Internasional
Media Timur Tengah langsung memberi perhatian khusus. Mereka menafsirkan salam tersebut sebagai dukungan simbolis terhadap perjuangan Palestina.
Sebaliknya, media Israel menganggap salam itu sebagai sinyal politik yang mempertegas posisi Indonesia dalam konflik Timur Tengah. Walau demikian, mereka mengakui bahwa sikap ini konsisten dengan kebijakan Indonesia sejak lama yang tidak membuka hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Baca Juga: Pidato Prabowo di PBB, Begini Isi Lengkap & Reaksi Dunia
Simbol Politik di Balik Salam
Dalam diplomasi, simbol sering kali lebih kuat daripada kata-kata panjang. Salam penutup Prabowo bisa dimaknai sebagai:
- Simbol Identitas – Menunjukkan bahwa Indonesia membawa suara dunia Islam di panggung PBB.
- Simbol Solidaritas – Menguatkan pesan bahwa Indonesia konsisten mendukung Palestina dan negara-negara yang terpinggirkan.
- Simbol Diplomasi Soft Power – Memperlihatkan sisi kultural Indonesia yang ramah, religius, namun tetap terbuka terhadap dialog internasional.
Perspektif Pengamat
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, menyebut salam itu bukan sekadar formalitas. “Ucapan salam dalam bahasa Arab di forum dunia memberi pesan simbolik bahwa Indonesia adalah bagian penting dari komunitas global Muslim. Ini adalah diplomasi identitas,” ujarnya.
Sementara itu, analis dari Middle East Institute, Dr. Karim El-Masri, menilai bahwa salam itu menegaskan Indonesia sebagai pemain penting di kawasan Asia yang punya pengaruh moral di dunia Islam.