BOGORINSIDER.com --Nama Wahyudin Moridu belakangan menjadi sorotan publik setelah ucapannya soal “merampok uang negara” viral di media sosial.
Namun, siapa sebenarnya sosok legislator asal Gorontalo ini? Bagaimana perjalanan politiknya hingga bisa duduk di kursi DPRD?
Awal Kiprah Politik
Wahyudin Moridu adalah anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia terpilih dari salah satu daerah pemilihan di Gorontalo dengan basis massa yang cukup kuat. Di lingkungannya, ia dikenal sebagai sosok blak-blakan dan berani berbicara apa adanya.
Baca Juga: Usai Viral Video Ingin Rampok Uang Negara, Rekam Jejak Lama Wahyudin Moridu Kasus Narkoba Mengemuka
Gaya komunikasinya yang lugas membuat sebagian masyarakat merasa dekat, meski pada saat yang sama gaya tersebut juga sering menimbulkan kontroversi.
Kontroversi Ucapan Viral
Popularitasnya melejit di tingkat nasional bukan karena prestasi legislasi, melainkan karena video viral di mana ia menyebut ingin “merampok uang negara”. Meski Wahyudin mengklaim ucapannya hanya bercanda, publik menilai pernyataan itu tidak pantas diucapkan seorang wakil rakyat.
Pernyataan itu pun menyeret nama DPRD Gorontalo ke dalam krisis citra. Badan Kehormatan DPRD bahkan menjadwalkan sidang etik untuk menentukan sanksi apa yang pantas dijatuhkan kepadanya.
Rekam Jejak Kasus Lama
Tak hanya soal ucapan viral, rekam jejak lama Wahyudin juga kembali mencuat. Beberapa media mengungkap bahwa ia pernah tersangkut kasus narkoba sebelum menjadi anggota dewasa.
Baca Juga: Reaksi PDIP terhadap Kasus Wahyudin Moridu DPRD Gorontalo Sebut Mau Rampok Uang
Fakta ini membuat publik semakin kritis, mempertanyakan bagaimana mekanisme rekrutmen partai bisa meloloskan sosok dengan catatan hukum ke kursi DPRD.
Kiprah di DPRD Gorontalo
Meski penuh kontroversi, Wahyudin tetap aktif dalam beberapa agenda DPRD. Ia sering tampil vokal dalam rapat-rapat, terutama terkait isu-isu masyarakat. Namun, kritik publik menilai vokalnya lebih sering menimbulkan kegaduhan ketimbang melahirkan solusi.
Sebagai kader PDIP, keberadaannya juga berpengaruh terhadap citra partai di Gorontalo. Tak heran jika partai tampak berhati-hati dalam mengambil sikap terhadap kasus yang menjeratnya.
Di daerah pemilihannya, Wahyudin masih punya loyalis. Beberapa warga menganggap ucapannya yang frontal sebagai cerminan kejujuran, meski di mata publik luas hal itu justru merusak citra lembaga legislatif.
Baca Juga: Mulutmu Harimaumu,Sanksi Etik Wahyudin Moridu DPRD Gorontalo Ambil Sikap Terancam Dipecat