BOGORINSIDER.com --Kritik terhadap fasilitas mewah yang diterima anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali mencuat di media sosial.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah unggahan akun Instagram @bigalphaid yang menyinggung besarnya tunjangan komunikasi bagi wakil rakyat.
Dalam unggahan yang bersifat satire itu, tertulis "Tunjangan komunikasi Rp15 juta per bulan. Kok masih susah mendengar aspirasi rakyat?" Unggahan ini dipublikasikan pada Kamis, 21 Agustus 2025, dan langsung menyita perhatian publik termasuk kalangan selebritas.
Baca Juga: Dianggap Menantang Masyarakat, Eko Patrio Kembali Joget dengan Sound Horeg
Aktris senior Luna Maya ikut menanggapi unggahan tersebut. Tak hanya membagikan ulang postingan ke akun Instagram pribadinya, aktris berusia 41 tahun itu juga meninggalkan komentar di kolom unggahan asli yang menyiratkan persetujuan sekaligus kritik tersirat terhadap kondisi tersebut.
“Bener lagi. Aduh maaf captionnya,” tulis Luna dalam komentarnya yang kemudian menjadi sorotan warganet.
Komentar singkat Luna Maya dinilai menyiratkan keresahan terhadap kinerja para pejabat publik, khususnya dalam hal menyerap aspirasi masyarakat meskipun telah menerima berbagai fasilitas negara.
Baca Juga: Bela Tunjangan Rumah DPR, Segini Gaji Artis Nafa Urbach
Tunjangan DPR Terus Dikritisi
Selain tunjangan komunikasi, publik juga dibuat geram dengan adanya kebijakan tambahan tunjangan rumah bagi anggota DPR, yang nilainya mencapai Rp50 juta per bulan.
Fasilitas ini diklaim diberikan untuk memudahkan tugas para legislator, terutama yang berasal dari luar daerah.
Namun, kritik terus berdatangan. Warganet menilai bahwa berbagai tunjangan yang diterima DPR justru tidak sebanding dengan performa mereka dalam menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
Baca Juga: Ngeluh Mulu Kena Macet, Perbedaan Kekayaan Nafa Urbach dan Primus yang Sering Naik KRL
Dukungan tokoh publik seperti Luna Maya atas kritik-kritik semacam ini dinilai memperkuat suara masyarakat dan menunjukkan bahwa isu kesejahteraan publik kini menjadi perhatian lintas sektor tak hanya kalangan aktivis, tetapi juga publik figur.