Dihujat karena Bela Tunjangan DPR, Nafa Urbach Ciut Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

BOGORINSIDER.com --Aktris sekaligus anggota DPR RI, Nafa Urbach, akhirnya menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada publik usai menuai kecaman atas pernyataannya terkait tunjangan rumah dinas DPR sebesar Rp50 juta.

Pernyataan Nafa sebelumnya dinilai publik tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat.

Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Nafa mengaku menyesal dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa tersinggung atas pernyataannya.

Baca Juga: Viral Jawaban Bocah Soal DPR “Haram, Suka Makan Duit Rakyat” Tamparan untuk Parlemen

"Guys, maafin aku ya kalau statement aku melukai kalian," tulis Nafa pada Jumat (22/8).

Meski demikian, politisi dari Komisi IX DPR ini menegaskan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk mengabdi kepada masyarakat, khususnya konstituen di daerah pemilihannya (dapil).

"Tapi percayalah, aku nggak akan tutup mata. Aku akan memberikan hidupku untuk rakyat di dapilku, sebaik mungkin yang bisa aku kerjakan saat ini," lanjutnya.

Nafa juga menyatakan bahwa ia menerima kritik sebagai masukan penting untuk memperbaiki diri.

Ia mengaku akan menjadikan kejadian ini sebagai pengingat untuk bekerja dengan lebih sungguh-sungguh dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Baca Juga: Cara Suci Puji Lestari Pegawai Bank Sinarmas Bogor Gelapkan Dana Nasabah Rp8,2 Miliar

"Masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pengingat agar saya bekerja lebih sungguh-sungguh, amanah, dan berpihak pada rakyat," tuturnya.

Sebelumnya, Nafa menjadi sorotan publik setelah memberikan pembelaan terhadap tunjangan rumah dinas yang diterima oleh anggota DPR.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ia menyebut tunjangan tersebut wajar diberikan karena banyak anggota DPR yang berasal dari luar kota dan tidak mendapatkan rumah jabatan.

“Dewan itu tidak dapat rumah jabatan, karena banyak yang dari luar kota. Mereka kontrak rumah dekat Senayan supaya memudahkan ke DPR,” ujar Nafa dalam pernyataan sebelumnya.